Ambon.malukubarunews.com Roudolof Mawene ( 20 )adalah Warga Warga Kabupaten Seram Bagian Barat ( SBB) Maluku desa Buria RT001 Kecamatan Taniwel di duga korban penipuan oleh salah satu Perusahan Terbatas (PT) Karunia Bahtera Samudra ( KBS )
Mawene kepada media ini Senin, 7 Oktober 2024,menjelaskan,pada hari kamis tanggal 04 Oktober 2024,Ia bertemu dengan Bapak Mirsan di Pasar Rebo Jakarta Timur
Mawene mengaku kepada Mirsan bahwa dia telah di tipu oleh PT.Karunia Bahtera Samudra yang beralamat di Jl. Arjuna No.19 Tegal Jawa Tengah yang berjanji akan memberikan sekolah ikatan dinas pelayaran, tetapi karna
tidak mendapatkan kejelasan selama kurang lebih 1 bulan sehinnga korban kabur dari tempat penampungan di daerah Tegal Jawa Tengah dengan menggunakan bis.
Dalam Kronologisnya mawenne menceritakan bahwa Ia adalah Siswa dari di Sekolah Menengah kejuruan (SMK ) Kristen di Seram Bagian Barat dan mendapatkan informasi tentang sekolah ikatan dinas pelayaran dari seorang pria yang bernama Bapak
Ongen yang merupakan agent yang memperkenalkan sekolah ikatan dinas pelayaran,
Dikatakannya , Ongen sudah tiga kali ke sekolah untuk memperkenalkan sekolah ikatan dinas pelayaran.
“Dari sekolah SMK Kristen Seram Bagian Barat yang mendaftar hanya dirinya.Karena ingin melanjutkan Study dengan menyakini info dari Ongen, maka Pada tanggal 23 Agustus 2024 Roudolof menyiapkan semua dokimen untuk melanjutkan sekolah ikatan
dinas pelayaran .Karena semua dokumen di wajibkan berkumpul di SMK 2 Taniwel Pukul 08.00 Wit.” terang Mawenne
Total yang di berangkatkan ke Tegal Jawa Tengah berjumlah 18 (delapan) belas orang yang terdiri dari
beberapa sekolah yang berada di Seram Bagian Barat ( SBB ) dengan membawa berkas atau document yang diperlukan antara lain : KTP, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, serta Ijasah SD sampai dengan SMA asli disertai fotocopynya guna berangkat ke pelabuhan pukul 08.30 Wit untuk diberangkatkan ke Ambon dengan menggunakan transpotasi laut / Kapal Very.
Sementara Ia dan 17 orang lainnya berangkat dari Ambon ke Jakarta pada tanggal 23 Agustus 2024 dengan menggunakan KM Ngapulu .tiba di Jakarta tanggal 26 Agustus 2024 Pukul 11.30 Wib, di Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta.”jelasnya
Setelah tiba di pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta sudah ada kendaraan bis yang disiapkan untuk ke Tegal Jawa Tengah.Sampai di Tegal, ia dan 17 orang temannya di tampung ditempat penampungan yang minim akan akomodasi sehingga mereka hanya tidur diatas lantai dan ruang sempit. mereka mendapat uang sebesar Rp.150.000,- ( seratus lima puluh Ribu Rupiah ) yang diberikan seminggu sekali pada hari jumat tanpa disediakan makan dan
minum.
Karena tidak ada kejelasan selama berada di penampungan Roudolof berniat untuk Kembali ke daerah asal dengan meminta semua document asli yang sudah diberikan termasuk kartu Identitas (KTP)
“Tetapi dari pihak PT.Karunia Bahtera Samudra meminta uang sebesar Rp 2.025.000, – ( dua juta dua puluh lima ribu rupiah ) sebagai pengganti uang transportasi, akomodasi dan makan minum selama berada di tempat penampungan.”ujar Mawenne ( Tim )