Tokoh Seram Barat: Isu PT. SIM Selesai, Stop Ganggu Stabilita

oleh -22 Dilihat

Ambon, MalukuBaruNews.com – Tokoh pemekaran Kabupaten Seram Bagian Barat dan anggota Konsorsium Nusa Ina, Puttileihalat, menegaskan bahwa polemik seputar investasi PT. Sahabat Indo Modern (PT. SIM) dalam pengembangan tanaman pisang abaka telah selesai. Penegasan ini disampaikan menyusul kembali mencuatnya isu-isu miring yang dinilai sengaja dimainkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melemahkan posisi Bupati Seram Bagian Barat, Asri Arman.

Dalam pernyataan terbuka yang diterima redaksi MalukuBaruNews.com, Puttileihalat menyebut bahwa seluruh persoalan terkait PT. SIM, termasuk yang menyangkut lahan, telah dibahas dan disepakati bersama antara Pemerintah Kabupaten, DPRD SBB, pihak perusahaan, dan Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa.

“Saya tegaskan, masalah PT. SIM sudah selesai. Semua pihak sudah duduk bersama, sudah ada kesepakatan. Jadi kalau masih ada yang menggulirkan isu ini, saya pertanyakan motifnya,” kata Puttileihalat.

Lebih lanjut, ia mengkritisi adanya upaya sistematis yang seolah ingin menjatuhkan citra Bupati Asri Arman dengan narasi-narasi yang menyesatkan publik. Menurutnya, Bupati selama ini sangat mendukung kehadiran investor dan telah menunjukkan komitmen kuat dalam membangun perekonomian daerah.

“Saya sangat yakin Pak Bupati Asri Arman adalah orang baik yang mengutamakan kepentingan rakyat. Kehadiran PT. SIM justru didorong untuk memperbaiki ekonomi masyarakat, bukan sebaliknya,” tegasnya.

Puttileihalat menyayangkan tindakan segelintir pihak yang terus menyebarkan opini negatif terkait investasi di daerah tersebut. Ia menilai hal ini bisa berdampak buruk terhadap kepercayaan investor terhadap Kabupaten Seram Bagian Barat.

“Kalau terus begini, investor bisa takut masuk. Padahal, investasi seperti ini sangat dibutuhkan masyarakat. Jangan karena kepentingan politik sempit, kita korbankan masa depan daerah,” ujar Puttileihalat.

Terkait isu lahan yang masih kerap disorot, ia menjelaskan bahwa hal itu adalah tanggung jawab langsung antara perusahaan dan pemilik lahan, bukan tanggung jawab Bupati.

“Kalau soal lahan, itu urusan perusahaan dan masyarakat. Kenapa harus Bupati yang disalahkan? Masak beliau harus urus semuanya? Ini logika yang keliru,” katanya dengan nada geram.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat, tokoh pemuda, tokoh politik, dan masyarakat umum untuk lebih bijak dan bersikap konstruktif dalam menyikapi persoalan investasi.

“Mari kita berikan pikiran positif, jagalah iklim investasi yang sehat. Jangan membuat daerah ini terlihat tidak ramah investor,” tambahnya.

Sebagai tokoh yang pernah terlibat dalam perjuangan pemekaran Kabupaten Seram Bagian Barat, Puttileihalat menyatakan dirinya tetap mendukung penuh pemerintahan Bupati Asri Arman dan meminta agar kepala daerah tersebut fokus menjalankan program-program prioritas demi kemajuan daerah.

“Saya minta Pak Bupati tetap fokus. Rakyat butuh hasil kerja, bukan drama politik. Biarkan segelintir orang bermain di luar, tapi roda pemerintahan harus tetap jalan,” tegasnya lagi.

Ia juga menyampaikan imbauan kepada PT. SIM agar terus menjalin komunikasi terbuka dengan pemerintah, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan seluruh unsur muspida guna memastikan kelancaran investasi di Bumi Saka Mese Nusa.

“Komunikasi yang baik adalah kunci. Saya harap perusahaan tetap transparan dan terbuka, agar tidak ada celah bagi pihak-pihak yang ingin memelintir fakta,” pungkas Puttileihalat.(MB-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.