Simulasi Penanggulangan Bencana Digelar di Ambon, Pemprov Maluku Dukung Penguatan Mitigasi Gempa dan Tsunami

oleh -73 Dilihat

Ambon.Malukubarunews.com- Pemerintah Provinsi Maluku bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar simulasi penanggunggulantan bencana berlangsung  selama tiga hari di Kota Ambon, 24–26 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana gempa bumi dan tsunami , yang selama ini menjadi ancaman laten di kawasan kepulauan Maluku.

Simulasi tersebut dilaksanakan di Hotel Manise Ambon  dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Peovinsi Maluku Sadeli Ie serta dihadiri anggota Komisi VIII DPR RI Alimudin Kolatlena, unsur Pusdiklat BNPB ,TNI/Polri, instansi vertikal, dan para relawan kebencanaan.

“bertolak dari kesadaran akan ancaman yang bisa terjadi kapan saja ,maka pemerintah wajib hadir dan melindungi masyarakat dari berbagai bentuk bencana baik yang disebabkan oleh alam maupun manusia ,” jelas Sekretaris Daerah

Kegiatan ini memfokuskan pada dua metode utama, yakni Table Top Exercise (TTX) atau gladi ruang, serta Command Post Exercise (CPX) atau gladi posko. Tujuannya adalah menguji kemampuan koordinasi antarinstansi serta memperkuat prosedur komando dalam situasi darurat.

“Melalui simulasi ini ,kami ingin meningkatkan kapasitas Pemda dan membangun sistem koordinasi yang efektif dalam menghadapi bencana besar seperti gempa dan tsunami .”Widyaiswara Ahli Muda Pusdiklat BNPB, Jajat Suarjat

Simulasi yang melibatkan berbagai elemen lintas sektor ini menjadi bagian dari prioritas BNPB dalam memperkuat mitigasi risiko bencana di wilayah rawan. Provinsi Maluku sendiri diketahui memiliki sejarah panjang bencana alam, termasuk tragrdi gempa dan tsunami Elpaputi pada 30 September 1989 yang dikenal sebagai “Bahaya Seram”.

Alimidin Kolatlena anggota komisi VIII DPR RI  turut memberikan dukungan terhadap kegiatan ini. Ia menilai pendekatan pelatihan semacam ini harus terus dilakukan hingga menjangkau kabupaten dan kota di seluruh Maluku.

“Pelatihan seperti ini sebaiknya tidak hanya diadakan di Ambon tapi juga di daerah- daerah lain.Saya mendorong agar pendekatannya berbasis kearifan lokal dan melibatkan masyarakat secara aktif .”ungkap Kolatlena

Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi dengan media massa sebagai bagian dari edukasi publik terhadap potensi bencana yang mengintai wilayah kepulauan.

Di era digital ini,media punya peran strategis dalam menyebarluaskan informasikesiagaan dan membangun budaya sadar bencana ” ujarnya

BNPB bersama Komisi VIII DPR RI berkomitmen untuk memperkuat sistem peringatan dini dan mitigasi bencana, khususnya di kawasan Indonesia timur yang memiliki risiko tinggi. Pemerintah daerah diharapkan terus berinovasi dan melakukan pelatihan berkelanjutan, guna meminimalkan korban saat terjadi bencana.

Simulasi ini tidak hanya menjadi sarana pelatihan, tetapi juga sebagai penangan komitmen nasional  untuk memastikan masyarakat Maluku lebih siap ,tangguh terlindungi dari ancaman bencana alam yang setiap saat dapat terjadi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.