Ambon, Malukubarunews.com – Pembangunan dua gedung megah di Desa Air Louw, yakni Seminari dan Aula Xaverianun, mendapat dukungan dan apresiasi dari Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Katolik di Keuskupan Amboina. Pembangunan tersebut dikerjakan oleh PT Nailaka Indah dan berada di bawah tanggung jawab Dinas PUPR.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) Maluku, Yoserisel Dirwot Wokanubun, usai melakukan peninjauan lapangan bersama jajaran Pemuda Katolik Maluku di lokasi proyek belum lama ini.
“Intinya kami memberi apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah atas pembangunan dua gedung dan sarana prasarana yang ada,” ungkap Sekretaris ISKA Maluku, Yoserisel Dirwot Wokanubun.
Peninjauan tersebut dilakukan menyusul isu-isu yang berkembang di masyarakat mengenai dugaan permasalahan dalam proses pembangunan fasilitas keagamaan tersebut. Meski begitu, pihak ISKA dan Pemuda Katolik menilai pekerjaan yang telah dilakukan sangat representatif dan memberikan dampak positif bagi pengembangan umat.
“Kami bangga melihat ada dua bangunan yang megah dan representatif bagi pengembangan umat, khususnya para calon imam (pastor),” tutur Wokanubun.
Pembangunan gedung dilakukan oleh PT Nailaka Indah, perusahaan milik Haji Mansur, yang memenangkan tender proyek dan telah menjalankan pekerjaan sesuai ketentuan yang ditetapkan. Pihak perusahaan hanya bertindak sebagai pelaksana teknis di lapangan berdasarkan arahan Dinas PUPR.
“Ini bukti nyata dari pemerintah lewat Balai Cipta Karya kepada kita. Dan karena itu kami berterima kasih kepada pemerintah dan perusahaan pelaksana pembangunan,” lanjut Wokanubun.
Meski diakui masih ada sarana yang belum sepenuhnya terpenuhi, namun keberadaan dua bangunan utama tersebut dinilai sebagai langkah maju dalam upaya penyediaan fasilitas yang layak bagi pendidikan dan pembinaan rohani umat Katolik di Maluku.
Hadir dalam peninjauan tersebut antara lain Korwil Pemuda Katolik Maluku-Maluku Utara Jeremias Sery, Ketua Pemuda Katolik Maluku Denis Oratmangun, Ketua Pemuda Katolik Kota Ambon Lukas Batmomolin, serta Ketua ISKA Kota Ambon Mathias Watunglawar.
Menanggapi polemik yang mencuat di kalangan masyarakat, ISKA Maluku memilih untuk menyerahkan sepenuhnya kepada institusi resmi yang berwenang menangani pengawasan dan audit proyek pemerintah.
“Untuk masalah itu, kami serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berkompeten. Apa kata pemerintah, itu sikap kita,” tegas Wokanubun.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa ISKA dan Pemuda Katolik tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan atau penyelidikan lebih lanjut terhadap pekerjaan proyek tersebut. Namun, mereka siap bertindak jika ada persoalan yang betul-betul merugikan komunitas Katolik.
“Kita bukan lembaga pemeriksa. Pekerjaan sudah selesai, ada bangunan representatif. Kalau ada masalah, jangan orang luar (Katolik), kami sendiri yang akan bergerak,” tutup Wokanubun.
Dengan demikian, ISKA Maluku bersama Pemuda Katolik menyatakan sikap objektif terhadap pembangunan fasilitas keagamaan tersebut, dan berharap semua pihak dapat menyerahkan proses pengawasan kepada lembaga yang memiliki kewenangan hukum (MB)