Gambar Ilustrasi
Ambon .malukubarunews.com – Dugaan penipuan dalam transaksi jual beli emas senilai Rp5 miliar Lebih belum terselesaikan dengan pedangang Emas terkenal di Kota Ambon alias H.
R dan H keduanya adalah Pengusaha emas yang tinggal di alamat yang berbeda dan tidak saling mengenal satu sama lain .
R. asal Makasar yang dikonfermasi di Ambon belum lama ini menyampaikan Kronologisnya bahwa awalnya R mendapat informasi soal ketersediaan emas di Ambon dari B.
B mengirimkan nomor rekening H dan R pun mentransfer dana sebanyak tiga kali dengan total Rp 5 miliar ke rekening tersebut. Transaksi itu disebut dilakukan untuk membeli emas yang diklaim tersedia di Pegadaian.Namun hingga kini, R hanya menerima satu kilogram emas. Sisanya, sebanyak tiga kilogram lebih, tak kunjung diserahkan.
“Awalnya saya melalui perantara B yang menginformasikan sama saya bahwa ada Mas di Ambon .nga tahu dia tidak bilang ibu H..Saya oke .tapi pada saat si B sudah di Ambon .B beritahu bahwa saya sudah di Rumah H .maka saya bilang kamu saja yang atur di situ. Pada tanggal 3 itu, si B kirim nomor rekening H .Dalam satu hari itu, saya transport tiga kali total 5 M untuk belanja mas di pengadean .tapi saya hanya menerima satu Kilo .jadi dia masih punya gantungan .”ungkap R dalam kronologisnya
R.merasa ditipu, karena hanya menerima satu kilogram emas dari total empat kilogram yang dijanjikan. Padahal uang dalam jumlah fantastis itu telah ditransfer ke rekening berinisial H melalui perantara bernama B.alias orang kepercayaan R.”tapi karena ada masalah tersebut R sudah tidak percaya lagi si B .Dan melaporkan H ke Polda Maluku untuk di Proses atas dugaan penipuan .namun sudah dua kali panggilan Namun hingga kini, H sudah dua kali dipanggil penyidik dan tidak pernah hadir.
Hal ini membuat R makin geram, H justru berdalih bahwa transaksi itu bukan untuk dirinya, melainkan untuk pihak lain yang juga bernama haris
“ D ini bukan untuk urus soal Haris itu. Saya cuma minta temani si B. Tapi saya tahu sekarang kalau transaksinya bermasalah. Waktu saya minta dari H uang dikembalikan, dia cuma bilang tunggu karena bank sudah tutup.”R kecewa.
R menjelaskan bahwa sempat ada informasi dana sekitar Rp3 miliar lebih di rekening BRI atas nama H akan dikembalikan ke dirinya. Namun setelah ditunggu berhari-hari, uang tak kunjung masuk. Ia terus menagih ke B, yang saat itu berperan sebagai perantara.
“Saya masih berpikir positif, katanya masih antri. Tapi kenyataannya nggak pernah dikirim juga,” ujarnya.
Masalah semakin runyam ketika R menyatakan bahwa kadar emas yang diberikan tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Hal ini menjadi salah satu alasan kenapa transaksi tidak dilanjutkan.
“Setelah dicek, ternyata kadar emasnya nggak sesuai. Saya kecewa karena masalah saya malah dikaitkan dengan pembayaran Haris. Padahal itu urusan lain. Dia (Hartini) bilang urusan sudah selesai, tapi ke saya belum ada penyelesaian,” tegas R.
Hingga kini, H baru mengembalikan uang sebesar Rp365 juta, dan masih ada kekurangan sekitar Rp3,352 miliar.
R menduga mencoba mengalihkan isu dengan membahas penyelesaian transaksi lain dengan Haris, agar tanggung jawab ke dirinya terlupakan.
Di tempat yang sama B mengaku Dirinya cuman perantara melakukan Bisnis Mas dengan H terdiri dari dua orang ( dua Kaki ) Haris dan Riski .
Haris mentraspert uang ke H juga secara bertahap sebanyak tiga Kali dengan nilai yang bervariasi untuk membeli Emas satu kilo gram di H yang di ambil dari pengadean. jadi untuk haris sudah selesai sedangkan Riski belum
“Saya cuman perantara bahwa saya jalan dua kaki di Haris dan Riski .Haris ini mentraspert 600 juta, 83 juta dan 700 Juta untuk pembelian emas satu kilo di H yang di ambil dari pengadean.Dan tidak masalah .Yang jadi masalah di Riski yang harus H kembalikan ke Riski 3.717 M .
B juga menerangkan dirinya mengatahui kadar emas yang disebut bermasalah. 87 persen turun 77 persen. Pemeriksaan awal dilakukan dengan timbangan milik H sendiri, dan ditemukan ketidaksesuaian, Sedangkan emas yang diduga berkaitan dengan Haris diperiksa dengan alat milik kelompok mereka.
“Kadar mas menurun saya tahu dari kita timbang sendiri dengan pakai timbangan ibu H.bukan gunakan timbangan orang lain. Itu di Haris .”terang B
Di tempat terpisah,H yang dikonfirmasi via telepon membantah semua tudingan.
Ia menyebut bahwa transaksi dengan pria berinisial B telah tuntas, termasuk pengembalian uang kelebihan transfer dan pengiriman emas.
“Uangnya itu lebih dari Rp6 miliar. Setelah dihitung, ada kelebihan Rp108 juta. Sebagian sudah saya kasih tunai, sisanya ditransfer ke rekening atas nama Haris,” kata Hartini
Ia menjelaskan bahwa Rp100 juta ditransfer ke Haris dalam dua tahap pada tanggal 5, masing-masing Rp50 juta. Menurutnya, dengan itu seluruh transaksi telah dilunasi. Hartini juga mengaku tidak pernah menerima keluhan langsung dari R, hanya dari B dan pihak lainnya.
“Beta tidak ada hutang di dorang. Yang dong datang ke Beta itu daeng-nya tidak pernah ngomong mengenai R,” tegasnya.
H merincikan bahwa seluruh bukti penyerahan emas yang diklaim mencapai 4.419,2 gram masih ia simpan. (Tidak ada bukti) Jika dikalikan dengan harga pasar saat itu, yakni Rp1,42 juta per gram, maka nilai transaksi tersebut lebih dari Rp6,27 miliar.
“Beta seng tahu dia bagi ke siapa-siapa. Pokoknya total emas semuanya 4,419 kilo. Beta cuma selesaikan sesuai yang disepakati,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya bukan di panggil tapi diberikan surat undangan dari pihak kepolisian dan sudah saya penuhi hari ini.
H merasa heran bahwa kenapa R tidak melaporkan B .tapi Dirinya yang dilaporkan R.Semoga mereka miliki bukti jelas .jika B tidak punya bukti yang kuat atas pencemaran nama baik ,H dengan tegas akan melaporkan balik B ke Polda Maluku.Bahkan juga jika uang Rp. 356 juta tidak juga di kembalikan D .Ia akan melaporkan ke yang paling tinggi di Jakarta .”tutup H (MB-01)