Piru.malukubarunews.com – Modus dugaan kejahatan alias pencuri uang di kabupaten seram bagian barat propinsi Maluku, harus di pandang serius oleh aparat penegak Hukum (APH) di propinsi Maluku, seperti dugaan perampokan duit yang sedang di lakukan oleh mantan penjabat bupati sbb, Andi Candra as Adudin, dan kadis PU Nasir Suriwali, Andi Candra dengan tipudayanya, ia berteriak, piring yang kotor di sbb, harus di bersihkan, sedangkan Nasir menjelaskan tentang tehnik pekerjaan yang maksimal, mereka berdua sama sama angkat bicara ke public, ternyata, dua orang ini, di duga cuma menjalankan modus nya saja, namun mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu, bagaimana cara untuk merampok duit.
Hal ini terpantau jelas sekali di proyek pembangunan jalan Niniari dan Riring Rumasoa, kecamatan Taniwel kabupaten seram bagian barat, pasalnya, proyek tersebut, di duga, sudah tidak bisa lagi di lanjutkan, karena dana proyek yang belum di cairkan tinggal sebagian kecil saja, sebab, dana yang sudah di cairkan awal oleh pihak kontraktor, lebih besar, di duga, Nasir selaku kepala dinas yang mengatur semua ini. untuk di ketahui, walaupun dana besar yang telah cair, namun pekerjaan tetap saja mandeq, di duga sebagian dana proyek yang cair, Nasir dan Andi Candra sudah ambil sebagian dari kontraktor. dan uang yang mereka ambil juga cukup besar sekali nilainya.
itulah penyebab nya, sehingga proyek itu sudah hampir tiga tahun terkebengkalai, hal ini di sampaikan oleh salah satu pegawai di dinas PU, kita sebut saja Randi nama samarang. Randi kepada media ini, dia mengatakan, pekerjaan pembangunan jalan Niniari Gunung, dan Riring Rumasoa, di perkirakan baru sekitar 32% saja, namun dana yang sudah di cairkan telah mencapai 85%, selain itu, kontraktor juga mengeluh, sebap, kepala dinas dan PPK proyek, sudah ambil sebagian dana itu, di duga mereka ambil lalu di serahkan buat mantan pj bupati, Andi Candra as Adudin.
Dia juga mengatakan, padahal, perusahan yang telah keluar sebagai pemenang tender di proyek itu, bukan perusahan yang sekarang ini sedang menangani proyek tersebut. Perusahan yang keluar sebagai pemenang tender adalah perusahan lain, tetapi di bongkar oleh Nasir Suriwali, dengan alasan yang tidak masuk di akal, setelah di telusuri, ternyata, perusahan yang sekarang ini sedang menangani pekerjaan itu, adalah perusahan yang di pakai oleh Nasir, agar mereka dengan mudah untuk melancarkan aksi dugaan perampokan nya. Jelas Randi geram.
Untuk itu, saya minta kepada APH di Maluku, baik itu kejaksaan tinggi Maluku, krimsus Polda Maluku, dan pihak polres kabupaten seram bagian barat. Saya harap, agar proyek pembangunan jalan Niniari Gunung dan Riring Rumasoa, harus di proses, harap Randi tutup.(MB-MR)