WaliKota dan Wakil Wali Kota Ambon Terima Gelar Adat, Serukan Persatuan Jelang HUT ke-450

oleh -4 Dilihat

Ambon, Malukubarunews.com – Menjelang puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-450 Kota Ambon, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena dan Wakil Wali Kota Elly Toisuta resmi dikukuhkan sebagai Upulatu dan Patti oleh Majelis Latupati Kota Ambon. Pengukuhan ini berlangsung dalam upacara adat yang digelar pada Sabtu , 6 September 2025, bertempat di halaman kantor Walikota Ambon  sebagai simbol kepercayaan adat kepada pemimpin daerah.

Dalam sambutannya, Wali Kota Bodewin Wattimena menegaskan bahwa gelar adat bukan sekadar penghargaan seremonial, tetapi sebuah peringatan moral bagi pemimpin dan masyarakat untuk terus menjaga serta melestarikan nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang menjadi jati diri Kota Ambon.“Proses ini bukan soal gelar. Ini adalah peringatan adat untuk kita semua, bahwa ada tanggung jawab besar menjaga tatanan nilai budaya dan adat istiadat kota ini,” ungkap Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, di hadapan tokoh adat, tokoh agama, Forkopimda, DPRD, serta tamu undangan dari dalam dan luar negeri.

Wattimena menyoroti semakin pudarnya bahasa daerah dan tradisi lokal yang dulu menjadi kekuatan utama identitas masyarakat Ambon. Menurutnya, hilangnya nilai-nilai budaya tersebut adalah sinyal bahaya yang harus segera ditanggapi secara serius oleh semua pihak.

“Banyak hal telah hilang dari tanah ini. Bahasa-bahasa leluhur, simbol-simbol adat, satu per satu menghilang. Ini alarm bagi kita untuk segera bertindak,” ujar Wattimena tegas.

Pengukuhan sebagai Upulatu dan Patti juga diiringi dengan pembacaan Surat Keputusan yang memuat tanggung jawab kepemimpinan untuk menjadi panutan, menjaga perdamaian sosial, serta memimpin dengan hati.

“Memimpin kota ini harus dengan hati. Menjadi pemimpin bukan hanya soal jabatan, tapi tentang menjadi contoh. Kalau pemimpin tidak damai, bagaimana mungkin warganya bisa hidup damai.”tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh warga Kota Ambon untuk membangun budaya kritik yang sehat dan tidak mudah terpancing provokasi. Di tengah perbedaan, Wattimena berharap semua elemen bersatu demi kemajuan bersama.

“Kalau pemimpin salah, sampaikan dengan cara baik. Kalau teman berbuat keliru, ingatkan dengan bijak. Kota ini bisa maju kalau kita bersatu, bukan saling menjatuhkan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh masyarakat untuk menyambut perayaan puncak HUT Kota Ambon yang jatuh pada Senin, 8 September 2025, dengan semangat sukacita, persaudaraan, dan refleksi.

“Percuma dapat gelar adat, kalau tidak mendengarkan suara rakyat. Mari kita jadikan ulang tahun ini sebagai titik balik. Kita bangun Ambon yang lebih baik, bersama-sama,” ujar Wattimena.

Acara pengukuhan berlangsung khidmat dan sarat makna, disaksikan oleh Majelis Latupati Kota Ambon, tokoh-tokoh agama, dan masyarakat adat. Kehadiran tamu dari berbagai daerah dan luar negeri menunjukkan bahwa budaya dan tradisi Ambon tetap hidup dan dihargai.

Mengakhiri sambutannya, Wattimena menyerukan agar seluruh warga menjadikan peringatan 450 tahun Kota Ambon bukan sekadar pesta, tetapi juga momentum introspeksi.

“Kita butuh kebersamaan. Ambon bisa maju kalau kita bergerak bersama, sebagai warga Maluku, warga Indonesia. Ambon manise bukan hanya slogan, tapi semangat hidup kita,” pungkasnya.(MB-01)