Walikota Ambon : Aset Rp 60 Miliar Tak Boleh Terbengkalai, ASN Harus Siap Wujudkan Pemerintahan Profesional

oleh -96 Dilihat

Ambon, Malukubarunews.com —
Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, menyampaikan komitmen tegas Pemerintah Kota Ambon untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset publik serta memperkuat struktur birokrasi, dalam sambutannya pada pelantikan dan pengukuhan pejabat pimpinan tinggi pratama di Terminal Transit Passo, Jumat (22/8/2025).

Dalam pidatonya, Bodewin menyoroti aset Terminal Transit Passo yang dinilai mangkrak sejak bertahun-tahun. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan mengevaluasi dan memanfaatkan gedung senilai Rp60 miliar itu demi mendukung pelayanan publik yang maksimal.

“Kita memiliki aset bernilai Rp60 miliar yang terbengkalai. Di sisi lain, kantor Wali Kota saat ini tidak lagi memadai. Kita akan menilai gedung ini secara menyeluruh untuk dimanfaatkan demi pelayanan publik yang maksimal,” jelas Walikota Ambon, Bodewin Wattimena.

Selain isu aset, Bodewin menekankan pentingnya pelantikan dan pergeseran jabatan di tubuh birokrasi Pemerintah Kota Ambon sebagai bagian dari reformasi internal. Proses pelantikan ini, menurutnya, telah melalui prosedur ketat yang sesuai peraturan perundang-undangan.

“Proses pelantikan ini diawali dengan izin dari Mendagri dan BKN, kemudian dilanjutkan dengan uji kompetensi yang dilakukan oleh panitia seleksi independen. Penempatan pejabat dilakukan berdasarkan hasil uji kompetensi dan penilaian kinerja secara objektif,” jelasnya.

Walikota juga menekankan bahwa tidak ada jabatan yang dianggap lebih tinggi atau lebih rendah di lingkungan Pemerintah Kota Ambon. Semua posisi ditentukan berdasarkan kebutuhan organisasi, bukan pertimbangan politik.

“Tidak ada jabatan yang bagus atau tidak bagus. Semua jabatan ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi. Saudara ditempatkan karena pantas dan layak, bukan karena pertimbangan subyektif,” tegas Bodewin.

Kepada para pejabat yang baru dilantik, ia mengingatkan agar senantiasa menunjukkan loyalitas dan kinerja terbaik dalam mendukung visi Ambon Maju, Inklusif, Toleran, dan Berkelanjutan. Dalam sambutannya, ia juga membantah adanya motif balas dendam politik dalam penempatan posisi jabatan.

“Saya tahu ada opini bahwa yang kemarin dianggap lawan politik pasti akan dipindah ke tempat yang ‘kering’. Saya tegaskan: tidak ada jabatan yang buruk jika kita bekerja dengan benar,” ujar Bodewin dengan nada serius.

Sebagai langkah lanjutan, Pemerintah Kota Ambon juga akan segera membuka seleksi terbuka (open bidding) untuk mengisi tujuh jabatan pimpinan tinggi pratama yang masih kosong pasca rotasi ini. Proses seleksi ini akan terbuka bagi seluruh ASN yang memenuhi syarat.

“Kami akan membuka seleksi terbuka untuk tujuh jabatan yang masih kosong. Ini bagian dari upaya membangun tim kerja yang solid, profesional, dan mampu menjalankan program prioritas Walikota dan Wakil Walikota,” katanya.

Tidak hanya itu, Bodewin menyebut proses mutasi juga akan menyasar jabatan eselon III dan IV hingga ke tingkat kelurahan. Langkah ini disebut penting untuk merapikan struktur organisasi secara menyeluruh dan memastikan efektivitas pemerintahan hingga lapisan terbawah.

“Mutasi ini bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk membentuk tim kerja yang tangguh dan kompak. Kita perlu ASN yang siap kerja, punya kompetensi, dan loyal terhadap visi misi kota ini,” tambahnya.

Pelantikan ini menjadi momen penting dalam dinamika reformasi birokrasi Pemerintah Kota Ambon. Di tengah tantangan pelayanan publik yang semakin kompleks, penguatan organisasi dan optimalisasi aset menjadi dua fokus utama kepemimpinan Bodewin Wattimena.(MB-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.