Wali Kota Ambon Dorong GPM Perkuat Peran dalam Membangun Masyarakat Toleran dan Berkeadaban

oleh -37 Dilihat

Ambon.malukubarunews.com  – Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, menyampaikan apresiasi sekaligus harapan besar kepada Gereja Protestan Maluku (GPM) untuk terus mengambil peran aktif dalam memperkuat kehidupan masyarakat yang religius, toleran, dan berkeadaban. Harapan ini disampaikannya dalam momentum Sidang Sinode Ke-39 GPM Tahun 2025 yang digelar di Kota Ambon.

Dalam pidatonya, Wali Kota menegaskan bahwa gereja memiliki peran strategis dalam pembangunan kota, bukan hanya dari aspek spiritual, tetapi juga sosial, budaya, dan kemanusiaan.

“GPM telah menjadi bagian dari sejarah dan perjalanan Kota Ambon. Gereja bukan hanya membina kehidupan rohani umat, tetapi juga turut berkontribusi dalam pendidikan, kesehatan, sosial, dan kebudayaan. Ini bukti nyata bahwa GPM adalah mitra strategis pemerintah dalam membangun Ambon yang damai dan sejahtera,” ungkap Bodewin Wattimena.

Sidang Sinode GPM tahun ini mengangkat tema ‘Anugerah Allah Melengkapi dan Meneguhkan Gereja Menuju Satu Abad GPM’, yang menurut Wali Kota merupakan momen reflektif sekaligus proyeksi masa depan gereja dalam menghadapi tantangan zaman dan memperkuat komitmen pelayanan.

“Gereja yang kuat dalam iman dan kokoh dalam kasih adalah kekuatan moral bagi pemerintah dan masyarakat. Karena itu, kolaborasi antara gereja dan pemerintah harus terus dijaga agar sejalan dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan,” ujarnya.

Kota Ambon sendiri saat ini dikenal luas sebagai salah satu kota dengan tingkat toleransi tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data SETARA Institute tahun 2024, Ambon menduduki peringkat ke-11 secara nasional dalam indeks kota toleran.

“Kita semua patut bersyukur atas capaian ini. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita terus mempertahankan dan memperkuatnya, karena toleransi bukan sekadar label, melainkan sikap hidup yang harus dijaga setiap hari,” tegas Bodewin.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga dan merawat semangat orang basudara, sebuah nilai lokal khas masyarakat Ambon yang menjunjung tinggi persaudaraan lintas agama dan etnis.

“Ambon ini rumah kita bersama. Di sini ada berbagai agama, etnis, dan budaya yang hidup berdampingan. Kerukunan ini harus terus kita rawat. Saya percaya GPM punya peran besar dalam menjaga semangat itu,” kata Wali Kota Ambon.

Dalam konteks ini, GPM dinilai sebagai institusi yang tidak hanya mengurusi hal-hal rohani, tetapi juga memiliki kontribusi langsung dalam menciptakan kehidupan sosial yang harmonis, melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat, pendidikan lintas iman, dan kegiatan sosial lainnya.

Pemerintah Kota Ambon menyatakan komitmennya untuk terus menjalin kemitraan dengan gereja, lembaga keagamaan, dan masyarakat sipil dalam membangun kota yang inklusif, adil, dan berdaya saing.

“Kiranya Tuhan senantiasa menyertai langkah pelayanan GPM, agar terus menjadi terang bagi dunia dan garam bagi masyarakat Ambon,” tutup Bodewin dalam pesannya.

Sidang Sinode Ke-39 GPM tahun ini diharapkan dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang tidak hanya memperkuat kelembagaan gereja, tetapi juga menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, terutama dalam menjaga kerukunan dan memperkuat kohesi sosial di tengah tantangan globalisasi.(MB-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.