Toko Muda SBB kembali bersuara : Malaikat pencabut nyawa kembali memimpin ULP.

oleh -249 Dilihat

Piru,malukubarunews.com –  24 maret 2005. Tokoh muda SBB  Mozes Rutumalessy, kembali angkat suara.Mengaca dari pengalaman dan peristiwa-peristiwa yang terjadi beberapa waktu yang lalu, rasanya belum dapat diterima dengan akal sehat apa bila dikenang kembali.”ungkapnya

“Begitu banyak orang yang terjebak akibat kolaborasi kepentingan jabatan dan mengumpulkan pundi-pundi kekayaan.
Ada yang harus kehilangan posisi, kehilangan jabatan, kehilangan harga diri dan nama baik keluarga, kehilangan pekerjaan, kehilangan masa depan anak-anak bahkan sampai harus berpisah dengan keluarga karena menekam didalam penjara yang dikuatirkan sekarang ialah, peristiwa-peristiwa diatas terulang kembali, karena yang memimpin tempat neraka ini adalah malaikat pencabut nyawa para koruptor.”cetus Mozes

Dikatakan Rutumalessy, Keberhasilan malaikat pencabut nyawa ini patut mendapat apresiasi dari masyarakat pencinta anti korupsi.

Mozes menjelaskan ,beberapa waktu yang lalu dia telah berhasil menjebloskan begitu banyak orang-orang yang berhubungan langsung dengannya lewat tender proyek-proyek.Ada begitu banyak proyek bermasalah yang sampai saat ini telah merugikan negara dan daerah ini dan itu telah membawa begitu banyak ASN merubah status mereka menjadi terpidana alias “PECAT”.

Lanjutnya,proyek-proyek tersebut ialah jalan rambatu-manusa, kapal cepat, pakaian gratis dan masih banyak lagi, dan tentunya semua itu di jaman kepemimpinan malaikat pencabut nyawa.”

Dengan demikian,pasti masyarakat SBB bertanya-tanya, siapakah malaikat pencabut nyawa itu, dialah “La Bastian”, yang kini dipercayakan oleh pemerintahan ini untuk kembali memimpin tempat Pembawa maut itu.”terang Mozes menegaskan

Dari ulasan  diatas,menurut Mozes  pastinya semua sudah tahu bahwa, sebenarnya, La Bastian telah gagal memimpin ULP, sehingga begitu banyak orang dipenjarakan bukan saja karena korupsi tapi akibat dari ulahnya La bastian dalam proses menentukan pemenang tender kepada perusahan yang tidak sesuai dengan mekanisme tender.”tandasnya

“Mereka bahkan harus kehilangan pekerjaan karena dipecat, lantas kenapa dia ditarek kembali untuk memimpin tempat itu, apakah tidak ada orang lain lagi, ataukah ada kepentingan lain yang terselubung untuk mem-back up semua kejahatan ??? “tanya Mozes

Rutumalessy ragu dengan formasi birokrasi yang sekarang ini,Ia menilai jangan sampai La bastian ini dipakai berdasarkan kemampuannya untuk menentukan pemenang tender terhadap perusahan -perusan milik orang-orang tertentu saja untuk menguasai semua proyek.”ujarnya

Oleh sebab,Sering kali kebijakan yang diambil oleh La bastian selaku pemimpin, dia selalalu mengabaikan mekanisme yang sebenarnya demi kebijakan pimpinan, yang lebih fatal lagi, berdasarkan pengalaman yang sudah pernah terjadi, banyak pihak ketiga, kepala dinas, anggota pokja atau panitia tender itu sendiri yang adalah anggota dari La bastian, semua pernah terjebak dengan pola mainnya,”beber Mozes

Rutumalessy berharap, Semoga saja bupati tidak terjebak denga pola main timnya sendiri, karena didalamnya ada begitu banyak orang-orang yang pernah memimpin tapi gagal, lantas apa yang bisah diharapkan dari orang-orang gagal tersebut.”harapnya

Harapan masyarakat lagi ,bahwa  kiranya bupati dan wakil bupati kedepan lebih selektif untuk mengambil kebijakan dalam menata pemerintahan di Kabupaten SBB.” Tutup Rutumalessy. ( MB-Mozes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.