Tim Resetlemen Desa Eti Juara Umum Lomba Perahu Manggurebe di Pantai Waeyoho

oleh -19 Dilihat

Huamual,Malukubarunews.com. — Laut Pantai Waeyoho kembali menjadi saksi sejarah kebudayaan dan sportivitas masyarakat pesisir Seram Bagian Barat (SBB). Dalam gelaran Lomba Perahu Manggurebe, Sabtu (09/08/2025), tim dari Dusun Resetlemen, Desa Eti, Kecamatan Seram Barat tampil sebagai juara umum setelah melalui perlombaan sengit yang dipenuhi semangat kebersamaan dan sorak-sorai warga.

Tim Resetlemen berhasil mencuri perhatian publik sejak awal kompetisi dengan strategi mendayung yang kompak, ritme cepat, dan manuver tajam di atas air. Dukungan penuh dari masyarakat yang datang langsung dari Desa Eti turut menjadi pemantik semangat hingga mereka sukses menaklukkan final dengan performa impresif.

Mereka bukan hanya mendayung cepat, tapi juga memperlihatkan semangat kebersamaan yang luar biasa. Inilah esensi dari lomba Perahu Manggurebe,” kata Kepala Panitia Lomba, Jems Kapuate, dalam sambutannya.

Lomba Perahu Manggurebe yang menjadi bagian dari perayaan HUT ke-80 RI ini bukan sekadar kompetisi, namun juga wadah pelestarian budaya maritim Maluku yang mengedepankan nilai gotong royong, keuletan, dan kebanggaan akan jati diri pesisir. Tim Resetlemen dianggap mewakili seluruh semangat tersebut.

Sorotan pun datang dari Bupati Seram Bagian Barat, Asri Arman, yang hadir bersama istri Yeni Rosbayani Asri. Ia menyampaikan apresiasi kepada para pemenang dan seluruh peserta yang telah menghidupkan kembali kebudayaan yang hampir punah ini.

Kemenangan ini adalah bukti bahwa kerja sama tim dan ketahanan mental adalah kunci kesuksesan. Semoga lomba ini dapat memotivasi generasi muda untuk terus mencintai budaya dan olahraga tradisional kita,” ujar Bupati, Asri Arman.

Dengan status sebagai juara umum, tim Resetlemen tidak hanya membawa pulang trofi kemenangan, tetapi juga kebanggaan masyarakat Desa Eti. Mereka dijadwalkan menerima penghargaan dan hadiah uang pembinaan pada puncak perayaan 17 Agustus mendatang.

Kami akan terus berlatih. Target kami bukan hanya mempertahankan gelar, tapi juga membawa nama baik desa dan budaya kita ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar salah satu anggota tim Resetlemen kepada Malukubarunews.com.

Lomba yang dipusatkan di Pantai Waeyoho ini berhasil menyedot perhatian ribuan warga dari berbagai kecamatan. Keramaian memuncak saat final berlangsung, menjadikan kompetisi ini tak hanya hiburan, tapi juga perayaan jati diri masyarakat SBB.

Kegiatan ini menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mengangkat potensi budaya lokal sebagai bagian dari pembangunan pariwisata berkelanjutan. Tak hanya itu, kehadiran keluarga besar peserta dari desa-desa pesisir menunjukkan bahwa Lomba Manggurebe masih mengakar kuat dalam kehidupan sosial masyarakat.

Inilah identitas kita sebagai masyarakat maritim. Semoga lomba ini terus digelar setiap tahun dan menjadi agenda wisata budaya berskala nasional,” ujar tokoh masyarakat Huamual, Elmas Salampessy.

Kemenangan tim Resetlemen menjadi penanda bahwa budaya, bila dirawat dan dirayakan dengan sepenuh hati, mampu menjadi sumber kekuatan kolektif yang menyatukan. Di tengah gelombang modernisasi, Lomba Perahu Manggurebe membuktikan bahwa tradisi tetap relevan sebagai sumber inspirasi dan kebanggaan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.