Piru.malukubarunews.com -Akal sehat Gakkumdu dan Bawaslu kabupaten Seram Bagian Barat (SBB ) di duga telah terkubur akibat tertimbun matrial kekuasaan yang serakah, akibat dari itu, membuat politik di Kabupaten Seram Bagian Barat paska pilkada serempak pada 27 November tahun 2024, kini menjadi sejarah buruk pada generasi muda Indonesia di wilayah ini.
Untuk itu hal seperti ini harus di babat habis mulai dari sekarang sebab kalau tidak di kwuatirkan generasi muda kita di SBB akan di besarkan oleh para elit politik yang di duga Rakus akan kekuasaan, sehingga praktik dugaan kejahatan yang di miliki oleh oknum tersebut, bisa menjadi contoh buruk, bagi Generasi muda Indonesia yang berada di bumi saka mese Nusa.
Pasalnya, pada awal pilkada, pasangan Amanusa, telah di temukan melakukan money politik, yang tersebar di 5 dapil pada wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat, hal itu di lakukan mulai dari tim pemenang yang berasal dari partai politik, Tim Relawan, sampai pada tim pemenangan lain yang di bentuk oleh Asri Arman dan Kainama.
Politik dengan cara membagi bagi uang, mulai dari masa sosialisasi kampanye, sampai memasuki masa tenang yang di lakukan oleh sekelompok orang dari pasangan Amanusa tersebut telah di sebar luaskan oleh warga masyarakat, mulai dari pembicaraan warga satu ke warga lain maupun sampai tersebar melalui grup grup Whatsap, namun Bawaslu di Kabupaten Seram Bagian Barat sepertinya mereka lebih memilih diam, entah apa yang ada di dalam pikiran mereka
“yang lebih Fatal lagi, laporan resmi pun Bawaslu SBB tidak menindak lanjutinya, mereka beralasan kalau bukti tersebut tidak memenuhi unsur. jawaban ini, membuat warga SBB jadi murka, sehingga pada akhirnya warga sepakat untuk membuat pengadilan jalanan. (aksi sampai tuntas)
Ketidak puasan warga ini, berawal dari keserakahan yang di duga, di lakukan oleh Bawaslu dan Gakkumdu di Kabupaten Seram Bagian Barat. Bayangkan saja, pada tanggal 3 Desember 2024, tim Hukum dari pasangan HATI telah membuat laporan Resmi ke Bawaslu SBB
Di dalam laporan tersebut, mereka melaporkan money politik yang di lakukan oleh Paslon Amanusa, alat bukti yang di masukan oleh tim Hukum, yaitu, ada 125 bukti yang di duga telah melanggar UU Pilkada akan tetapi dalam waktu yang singkat telah tersebar info langsung kepada masyarakat kalau laporan tersebut tidak bisa di tindak lanjuti, karena bukti yang di masukan tidak memenuhi unsur pidana .
“Sungguh aneh sekali, karena yang bisa untuk menggugurkan laporan itu seharusnya Hakim melalui proses persidangan bukan Gakkumdu atau Bawaslu. Tetapi pada kenyataanya Bawaslu dan Gakkumdu sudah mengambil putusan untuk mengganti hakim lewat hasil kajian mereka.
Untuk di ketahui pada saat sekarang ini warga dari beberapa kecamatan telah berkomunikasi untuk melakukan aksi secara besar besaran dengan cara akan membuat pagar beton pada wilayah di jembatan kali Eti mereka menuntut agar supaya Bawaslu Kabupaten Seram Bagian Barat dan Gakkumdu akan menanggung akibat dari segala keputusan yang mereka ambil, tanpa melalui proses persidangan
Dalam tuntutan warga pada saat pelaksanaan demo berlangsung nanti, mereka meminta tanggapan langsung dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto untuk melihat hal ini agar supaya lima tahun mendatang, pilkada di Kabupaten Seram Bagian Barat bisa berlangsung aman, jujur dan bersih, serta bebas dari politik uang, seperti yang telah di lakukan oleh saudara Asri Arman dan S Kainama di pilkada SBB.
Selain itu, para pendemo juga akan menuntut kepada Presiden RI agar supaya para terduga kejahatan yang telah mencabik cabik UU pemilu serta peraturan Bawaslu yang di duga di lakukan oleh Bawaslu dan Gakkumdu di bumi saka mese Nusa , mereka meminta agar presiden dapat melihat hal ini, dalam kata akhir, apabila belum ada tanggapan dari pak presiden, akses jalan atau tembok beton yang nantinya akan di buat di atas jembatan kali Eti tidak akan di bongkar.
Pesan ini di sampaikan langsung oleh salah satu dari warga yang sedang melakukan konsolidasi tentang rencana demo besar besaran, pesan yang di sampaikan melalui telepon seluler nya kepada media ini Selasa, 17 Desember 2024.
Untuk saat ini, saya belum mau nama saya ikut di tulis di dalam pemberitaan, bila tiba saatnya nanti, public akan tahu “siapa saya yang sebenarnya “saya dan teman teman kami tidak terima dengan kejadian itu, Kami telah menerima dengan keputusan yang di ambil oleh teman teman di KPU, kalau pilkada di SBB , pasangan Amanusa memiliki jumlah suara yang tertinggi,Kami sudah terima itu, akan tetapi setelah kami lihat di beberapa grup grup Whatsap dan juga kami baca di beberapa media online, kalau pasangan Amanusa ternyata keluar sebagai pemenang pilkada SBB
Ternyata, mereka melakukan politik uang, inilah yang membuat kami marah dan murka. apalagi laporan tersebut sudah sampai kepada Bawaslu kabupaten seram bagian barat tetapi, mereka tidak menindak lanjuti laporan itu,
“ini merupakan sebuah kesalahan besar, maka keputusan yang kami ambil ialah, membuat pengadilan jalanan dan aksi nya bukan sekedar aksi biasa biasa saja, melainkan, kita cor jembatan di kali Eti, dan itu sudah menjadi keputusan kami. Ucap sumber dengan nada tegas.
Lanjut dia, menurut hemat kami ialah, jumlah suara terbanyak itu adalah hasil kerja keras bagi calon bupati, dan itu tidak bisa di ganggu gugat, akan tetapi, money politik juga itu adalah, pelanggaran, dan pelanggaran itu, telah tertuang di dalam UU no 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum, tegas sumber.
Sambung dia, jika kita kembali kepada amanat UU, pasal 278 ayat (2) 280 ayat (1) huruf j. 284 286 ayat (1) 515 dan 523 UU No 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum bagi siapa yang melanggar akan di kenakan sangsi pidana sesuai putusan UU akan tetapi, pada kenyataan nya semua ini, tidak berlaku sama sekali
Untuk itu, kami akan membuat perhitungan kepada para pihak yang di duga sengaja untuk bermain di dalam persoalan ini dan aksi yang nanti nya kami lakukan tidak ada hubungan nya dengan pihak mana pun,
Tujuan kami cuma satu, menyelamatkan martabat UU yang telah di buat Rusak oleh orang -orang yang memiliki kepentingan pribadi.Ingat, kami akan selalu hadir untuk generasi bangsa yang lebih baik, bukan pecundang. Tutup dia.(MB-Moses)