Polisi Usut Tuntas Kasus Penganiayaan Pelajar SMKN 3 Ambon Hingga Tewas

oleh -122 Dilihat

Ambon, Malukubarunews.com – Aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease tengah mendalami kasus penganiayaan terhadap seorang pelajar SMK Negeri 3 Ambon yang berujung pada kematian. Korban berinisial AP, dinyatakan tewas setelah terlibat dalam bentrokan antar pelajar pada Selasa (19/8/2025) pukul 13.30 WIT di depan pangkalan ojek BIB, Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

Peristiwa ini terjadi saat tawuran antar pelajar tengah berlangsung. Bentrokan itu tak hanya merenggut nyawa AP, tetapi juga memicu konflik sosial yang lebih luas, termasuk pembakaran puluhan rumah warga di kawasan Hunuth dan kerusakan sejumlah fasilitas umum dan kendaraan.

“Saat ini kami sementara melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengungkap pelaku utama penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia,” kata Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease, IPDA Janet Luhukay.

Ia menambahkan, Kapolresta Ambon menyampaikan rasa duka dan keprihatinan mendalam atas insiden ini, baik terhadap korban jiwa maupun kerugian materil yang dialami warga. Aparat kepolisian juga memastikan akan menindak tegas siapa pun yang terlibat.

“Pak Kapolresta turut prihatin dan menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini. Kepada masyarakat, kami himbau untuk mendukung upaya penyelidikan dengan memberikan informasi yang relevan,” ujar Luhukay.

Pasca kejadian, situasi di lokasi sempat memanas dan berujung pada bentrok antar kelompok warga. Akibatnya, lebih dari 200 warga terpaksa mengungsi. Pemerintah Kota Ambon langsung turun tangan menangani dampak sosial yang ditimbulkan.

“Pemerintah akan menanggulangi rumah-rumah warga yang terdampak dan kami sudah memfasilitasi pengungsian sekitar 200 warga,” kata Walikota Ambon, Bodewin Wattimena saat meninjau lokasi bersama Ketua DPRD dan Sekretaris Kota Ambon.

Di sisi lain, aparat keamanan kini memperketat pengamanan wilayah. Wakapolresta Pulau Ambon dan Pp Lease, AKBP Nur Rahman, menegaskan bahwa pihaknya bersama TNI tetap netral dan mengutamakan langkah persuasif dalam penanganan konflik.

“Kami dari kepolisian dan juga TNI bersifat netral. Kami berusaha agar tidak ada lagi korban jiwa. Bahkan anggota kami sendiri ada yang terluka, motornya dibakar, rumahnya dan tokonya ikut jadi sasaran. Tapi kami tetap fokus pada penegakan hukum,” ungkap Nur Rahman.

Lebih lanjut, ia memastikan bahwa penyelidikan kini melibatkan tim penyidik dari Polda Maluku dan Direktorat Reserse Kriminal Umum untuk mempercepat pengungkapan kasus.

“Polresta Ambon saat ini didukung oleh Dirkrimum Polda Maluku dan tim penyidik untuk segera mengungkap pelaku. Kami harap masyarakat bersabar dan percayakan penanganan ini kepada aparat,” kata Kapolresta Pulau Ambon melalui keterangan tertulis yang diteruskan oleh Kasi Humas.

Tragedi ini menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat luas. Namun lebih dari itu, insiden ini menjadi peringatan keras tentang eskalasi kekerasan di kalangan pelajar yang semakin mengkhawatirkan.

Pihak kepolisian, pemerintah, dan tokoh masyarakat diharapkan dapat bersinergi dalam mengupayakan rekonsiliasi sosial serta memperkuat pendidikan karakter di sekolah-sekolah untuk mencegah kejadian serupa terulang.(MB+01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.