Pangdam XV/Pattimura: GPM Mitra Strategis Jaga Persatuan dan Perdamaian Bangsa

oleh -105 Dilihat

Ambon, Malukubarunews.com — Pangdam XV/Pattimura, Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Gereja Protestan Maluku (GPM) atas kontribusi nyata dalam memperkuat persatuan, membina kedamaian, dan menjaga stabilitas sosial di wilayah Maluku dan Maluku Utara.

Pernyataan tersebut disampaikan Pangdam dalam rangka menyambut Sidang ke-39 Sinode GPM yang akan digelar pada 19–25 Oktober 2025. Menurutnya, GPM telah menjadi mitra strategis TNI dan pemerintah dalam membangun tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis dan berlandaskan nilai kebangsaan.

“Kehadiran GPM bukan hanya membina umat dalam kehidupan rohani, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan ketenteraman, memperkuat persaudaraan, dan memperkokoh nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat,” kata Pangdam XV/Pattimura, Putranto Gatot Sri Handoyo.

Mengusung tema “Anugerah Allah Melengkapi dan Meneguhkan Gereja Menuju Satu Abad GPM” (1 Petrus 5:10), Pangdam menilai sinode ini memiliki makna spiritual dan kebangsaan yang mendalam. Ia menyebut bahwa tema tersebut mengingatkan seluruh umat akan pentingnya perlindungan dan bimbingan Tuhan dalam setiap karya pelayanan gereja.

“Sidang sinode ini bukan hanya urusan internal gereja, melainkan juga momentum kebangsaan,” tegas Pangdam. “GPM selama ini telah menjadi mitra strategis pemerintah dan TNI, dalam membina umat menjaga perdamaian serta mendorong pembangunan sosial dan budaya.”

Mayjen Putranto berharap Sidang Sinode ke-39 mampu menghasilkan kebijakan yang visioner dan relevan dengan tantangan zaman, seperti perubahan sosial, perkembangan teknologi, hingga dinamika pertahanan dan keamanan negara.

“Saya percaya, dengan tuntunan kasih Tuhan, GPM akan mampu merumuskan keputusan-keputusan yang membawa gereja semakin relevan dan berdaya guna, baik bagi umat, masyarakat maupun bangsa,” ujarnya.

Menurut Pangdam, gereja memiliki peran moral penting dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi antara TNI dan lembaga keagamaan seperti GPM dinilai sangat vital dalam menjaga keutuhan dan kedamaian daerah.

“Kodam XV/Pattimura akan selalu hadir bersama rakyat. Kami memandang gereja sebagai mitra strategis dalam menjaga dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Putranto.

Ia menyebut bahwa prinsip hidup “Potong di Kuku, Rasa di Daging” yang dipegang masyarakat Maluku adalah fondasi budaya yang selaras dengan semangat pengabdian TNI dan gereja. Kerja sama dengan GPM, lanjutnya, menjadi bagian tak terpisahkan dalam memperkuat ketahanan sosial dan menjaga keharmonisan.

“Kehadiran GPM hendaknya selalu menjadi kekuatan moral yang mampu meneguhkan semangat persaudaraan, memperkuat bela negara dan menumbuhkan kecintaan pada tanah air,” tegas Pangdam.

Menjelang satu abad GPM, Pangdam berharap gereja terus tampil sebagai pelopor solidaritas sosial dan penjaga nilai-nilai luhur bangsa. Ia juga mengajak seluruh pemuka agama dan umat untuk menanamkan nilai toleransi dan persatuan kepada generasi muda Maluku.

“Maluku adalah daerah yang memiliki sejarah panjang dalam membangun kerukunan dan persaudaraan di tengah keberagaman. GPM harus terus menanamkan nilai persatuan dan semangat kebersamaan agar Maluku tetap menjadi teladan, bukan hanya di Indonesia tetapi juga dunia,” ungkapnya.

Pangdam menutup pernyataannya dengan doa dan harapan agar Sidang Sinode ke-39 berjalan sukses serta menjadi tonggak penting dalam perjalanan spiritual dan sosial GPM ke depan.

“Kiranya Tuhan Yang Maha Esa, Sang Kepala Gereja, senantiasa memberkati, melengkapi dan meneguhkan setiap langkah pelayanan kita. Marilah kita terus bergandengan tangan, TNI bersama gereja, masyarakat dan pemerintah daerah demi mewujudkan Maluku aman dan sejahtera,” pungkas Pangdam Putranto Gatot Sri Handoyo.(MB-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.