Piru.malukubarunews.com – ketua panitia panas gandong, Timotius Akerina, SE. Msi mengatakan, Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih. selaku panitia, Kami hari ini cukup merasa lega dan tenang karena atas pertolongan Tuhan, semua itu rasanya luar biasa, karena tidak ada halangan dan tantangan apapun selama kegiatan panas gandong dihari pertama ini.
Menurut Akerina, momentum ini adalah momentum lima tahunan dan itu tidak akan berubah di tahun dan tanggal serta jamnya karena itu sudah diputuskan oleh saniri besar rumahkay-rutong beberapa tahun yang lalu.Jadi tepat lima tahun dan tanggal 18 maret serta jam 06 pagi ,semua peserta sudah ada dititik lokasi yang telah ditentukan.
Kami selaku warga rumahkay, warga seram bagian barat merasa senang dan bangga sekali. Gubernur, wakil Gubernur, Bupati dan wakil Bupati bisa hadir, juga seluruh tokoh-tokoh bisa hadir serta turut mensukseskan kegiatan ini.
“Beta (Akerina) selaku ketua panitia, minta banyak-banyak terima kasih kepada semua orang yang turut berpartisipasi, baik itu dari pihak keamanan TNI-Polri, maupun para media. Hari ini beta (Akerina) melihat para wartawan cukup banyak dan itu beta senang, sudah lama tidak ketemu, namun hari ini kita dapat ketemu kembali.”ucapnya
Selanjutnya beta (Akerina) berterima kasih kepada seluruh masyarakat rumahkay, masyarakat rutong, bapak Raja Rumahkay, bpk Raja Rutong bersama dengan stafnya, kepada Bupati dan wakil Bupati beserta Forkopindanya, kepada Gubernur dan wakil Gubernur beserta Forkopindanya, yg telah menghadir acara panas gandong rumahkay-rutong di tahun 2025.”ucapnya lagi
Kegiatan ini, bukan saja berakhir di hari ini saja tetapi besok kita ada dalam acara yang kedua, yaitu acara duduk carita orang basudara yang nanti akan dihadiri oleh wali kota ambon dan ketua DPRD kota ambon. Ada juga dari OPD SBB yang akan membahas masalah yang berkaitan dengan pariwisata dan UMKM.Selain itu ada juga dari DPRD kabupaten yang akan membahas bagaimana budaya dilestarikan dan bagaimana pula perda negeri itu bisa ditetapkan .Serta ada juga yang lain. akan kita bicarakan terkait pariwisata bersama bapak raja negeri rutong, sementara untuk masalah perda negeri akan kami bahas bersama wali kota Ambon.”cetusnya
Selain itu juga tambah Akerina ada meja persekutuan AMALOPU yang kami sudah siapkan dan panjangnya kurang lebih 200m, untuk menampung semua masyarakat AMALOPU.
Lanjut Akerina ,Meja tersebut ditutup dengan daun pisang, diront dengan daun kelapa, piring makannya dari daun riut dan minumnya pakai onat bambu. Semua itu akan digunakan sebagai alat makan minum.
Dikatakannya sebelum makan dan minum ada nasehat- nasehat dari kedua raja untuk anak cucu sebagai pedoman dan bekal mereka dikemudian hari dan ini akan disampaikan terus menerus kepada generasi selanjutnya.
Pada tahun 1939, acara ini sudah digagas oleh kedua negeri dan pada tahun 1941 sebelum indonesia merdeka, kita sudah lakukan pemanasan gandong yang pertama
Pada tahun 2020, kita lakukan di rutong tp bertepatan dengan covid 19 makanya kegiatan tersebut tidak maksimal, namun setiap tahun berjalan, tepatnya di tanggal 18 maret, ada doa syukur tiga batu tungku yang dilakukan oleh rumahkay ke rutong, dan sebaliknya dari rutong kerumahkay secara bersama-sama sampai lima tahun dan tahun kelimanya acara seperti ini berlangsung. “tutup Akerina.(MB-MR)