Ambon.malukubarunews.com – Komisi IV DPRD Provinsi Maluku menemukan Hutang obat senilai 12 Miliar di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Haulussy Ambon yang berada pada 30 Apotik di kota Ambon maupun di luar Kota Ambon. Proyek tersebut berasal APBN dibawah pengawasan kementerian PUPR yang dikerjakan oleh salah satu kontraktor Dan Hutang tersebut di tinggalkan oleh Mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. M. Haulussy Kudamati Ambon, dr Nasaruddin Pirgi .
Temuan hutang itu,saat Komisi IV DPRD Maluku melalukan blusukan di RSUD Dr.Haulussy Ambon Rabu kemarin untuk melihat dari dekat pelayanan kepada setiap warga negara yang berobat di RS milik Pemerintah Provinsi Maluku.Hal ini disampaikan Sekertaris Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Welem Daniel Kurnala kepada sejumlah wartawan di Ambon
Menurut Welem, akibat dari hutang itu , Plt. Direktur RSUD Dr. M. Haulussy, dr Novita Nikijuluw mengambil kebijakan membayar secara cicilan Rp 5 miliar dan sisa Rp 7 miliar dan batas melunasi dalam tahun 2024 ini .”ujarnya
Menyinggung Soal tunjangan kinerja para pegawai (TPP).Kurnala paparkan perlu sinergitas antara semua pihak sehingga sistem pelaporan terakurasi dengan baik dan itu yang menjadi atensi kita,” ungkapnya
Ia juga mengapresiasi kinerja baik dari tim work RSUD Haulussy Ambon serta mengajak masyarakat untuk berobat di RS tersebut.Karena dirinya telah melihat ada perubahan besar dari tata kelola manajemen yang baik.sehingga baiknya masyarakat datang dan berobat di rumah sakit di sana.”ajak Kurnala
Dikatakan Kurnala,sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku, berkewajiban untuk terus memantau kinerja pada RS Haulussy, dan bertekad ke depan akan membantu memperbaiki manajemen rumah sakit termasuk, fokus memonitor serta mengoptimalkan perubahan anggaran yang cukup, guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.”tuturnya
Untuk di ketahui, sebelum Kurnala melakukan pertemuan dengan para dokter dan pihak manejemen rumah sakit, ditemani Plt. Kepala Dinas Kesehatan Promal, Yan Aslian Noor, Plt Direktur dan para Wadir, serta Humas RS. Dr. Haulussy. Termasuk meninjau proyek rehabilitasi rumah sakit yang kunjung tak selesai sampai memasuki akhir tahun 2024 ini.(*)