Kapolsek Nusaniwe Ajak Warga OSM Jaga Keamanan Lewat Dialog Kamtibmas

oleh -73 Dilihat

Ambon, Malukubarunews.com – Kekhawatiran warga akan maraknya tawuran antar kelompok pemuda di kawasan OSM, Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, mendorong diadakannya pertemuan terbuka bertajuk “Sharing Kamtibmas” pada Minggu siang, 20 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Gereja Imanuel OSM dan dihadiri puluhan warga, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta aparat keamanan.

Acara yang difasilitasi oleh Subdit IV Dit Intelkam Polda Maluku ini bertujuan menggalang aspirasi masyarakat dan mencari solusi bersama atas keresahan yang selama ini menghantui warga terkait konflik yang melibatkan para pemuda setempat.

Hadir langsung dalam pertemuan tersebut Kapolsek Nusaniwe, AKP Johan W.M. Anakotta, bersama jajaran dari Polda Maluku, Lurah Wainitu M. Nikijulluw, serta perwakilan RT/RW, pengurus jemaat Gereja Imanuel, dan lebih dari 40 anggota Angkatan Muda Imanuel OSM.

Situasi di wilayah Wainitu, khususnya OSM, saat ini mulai kondusif. Namun kita semua punya tanggung jawab untuk mempertahankan dan meningkatkannya,” kata Kapolsek Johan W.M. Anakotta dalam sambutannya.

Ia menegaskan bahwa persoalan keamanan bukan hanya menjadi tanggung jawab kepolisian, melainkan harus melibatkan seluruh komponen masyarakat, termasuk peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka agar tidak terseret dalam konflik jalanan.

Jangan tutupi jika ada anak yang terlibat. Justru dengan terbuka dan bekerja sama, kita bisa cepat menyelesaikan dan membina mereka,” ujarnya lagi dalam suasana diskusi yang terbuka.

Kapolsek juga mengusulkan agar dalam waktu dekat diadakan pertemuan atau rekonsiliasi antar kelompok pemuda yang pernah terlibat tawuran, sebagai upaya membangun kembali rasa saling percaya dan mengikis dendam yang berpotensi menimbulkan konflik baru.

Diskusi berlangsung dinamis. Sejumlah warga menyampaikan unek-unek, termasuk kekhawatiran soal pola komunikasi antar kelompok pemuda yang kian renggang, serta harapan agar aparat lebih sering turun ke lapangan, terutama di malam hari saat rawan bentrokan.

Kami butuh polisi yang sering hadir di tengah masyarakat, bukan hanya saat ada kejadian,” ujar seorang tokoh masyarakat yang hadir dalam forum tersebut.

Pertemuan ditutup dengan doa bersama dan sesi foto bersama antara warga, tokoh masyarakat, dan aparat. Kegiatan berakhir dalam suasana yang hangat dan kondusif pada pukul 15.20 WIT, sebagai sinyal kuat bahwa dialog adalah jalan terbaik mengatasi konflik.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara masyarakat dan aparat keamanan adalah kunci dalam menciptakan kedamaian dan ketertiban. Kolaborasi seperti ini diharapkan bisa menjadi model bagi kawasan-kawasan lain di Kota Ambon yang menghadapi tantangan serupa.(MB-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.