Kapolda Maluku Tegaskan Polri Harus Hadir Sebagai Pelayan Masyarakat yang Profesional dan Humanis

oleh -21 Dilihat

Tual. MalukuBaruNews.com — Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol Dadang Hartanto, melakukan kunjungan kerja strategis ke wilayah Maluku Tenggara dan Kota Tual pada Kamis, 4 September 2025. Dalam arahannya kepada jajaran Polres Tual, Polres Maluku Tenggara, dan Batalyon C Pelopor Brimob, Kapolda menegaskan pentingnya kehadiran Polri sebagai institusi yang profesional, modern, dan humanis.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Jananuraga Mapolres Tual itu turut dihadiri Wakapolda Maluku Brigjen Pol Imam Thobroni, serta sejumlah pejabat utama Polda Maluku seperti Dirreskrimum, Dirresnarkoba, Dirbinmas, dan Dirpolairud. Ratusan personel gabungan dari tiga satuan turut hadir menerima arahan.

Mengawali sambutannya, Kapolda menyampaikan seruan kebersamaan dan semangat pelayanan, sebagai identitas kultural Polri yang dekat dengan masyarakat.

Maluku tarus biking bae, Basudara tarus biking bae, Polres Malra, Polres Tual dan Sat Brimob tarus biking bae,”ungkap  Kapolda Maluku, Dadang Hartanto.

Pernyataan tersebut menjadi penegasan bahwa setiap personel Polri wajib menjaga nilai-nilai persaudaraan dan soliditas sebagai landasan utama dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Kapolda menegaskan bahwa kunjungan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi bentuk nyata perhatian pimpinan terhadap kondisi dan semangat para anggota yang bertugas di wilayah perbatasan dan rawan konflik sosial.

“Kunjungan ini bukan formalitas, tapi bagian dari upaya untuk menyapa dan menyerap langsung dinamika yang dihadapi anggota di lapangan,” kata Dadang Hartanto.

Dalam arahannya, Kapolda juga menyinggung soal tantangan besar yang dihadapi jajaran kepolisian di Maluku, khususnya terkait pola kekerasan dan konflik sosial yang masih sering muncul. Menurutnya, Polri harus mampu merespons potensi konflik secara dini dan membangun hubungan sosial yang inklusif.

Tugas kita bukan hanya hadir ketika konflik terjadi, tetapi harus mampu melakukan deteksi dini, peringatan dini, dan membangun komunikasi efektif dengan semua elemen masyarakat,” tegasnya.

Kapolda menyebut tokoh adat, agama, pemuda, pelajar hingga kaum perempuan sebagai elemen strategis yang harus dijadikan mitra Polri dalam membangun masyarakat yang damai dan berdaya tahan sosial tinggi.

Lebih lanjut, Dadang menekankan bahwa integritas moral, kemampuan teknis, dan disiplin hukum adalah syarat mutlak yang harus dimiliki setiap anggota Polri. Hal ini penting agar masyarakat dapat merasakan perlindungan dan keadilan secara nyata.

“Polri harus jadi pelindung yang adil, pengayom yang ramah, dan pelayan yang tulus. Masyarakat harus merasa aman bukan karena takut, tapi karena percaya,” katanya.

Beberapa prioritas strategis yang harus dijalankan jajaran kepolisian juga ditegaskan dalam pertemuan ini. Di antaranya adalah menjamin keamanan masyarakat, memberikan pelayanan prima, mendukung program pemerintah, serta membina SDM Polri yang profesional dan bermoral.

Selain itu, Kapolda juga mendorong peningkatan sinergitas dengan instansi eksternal dan membuka ruang dialog dengan masyarakat secara aktif sebagai bentuk Polri yang responsif dan akuntabel.

Keberhasilan kita bergantung pada sinergi, perencanaan yang tepat, intelijen yang kuat, serta evaluasi yang berkelanjutan,” pungkas Kapolda.

Arahan strategis Kapolda Maluku ini diharapkan dapat menjadi pegangan moral dan operasional bagi seluruh jajaran kepolisian di wilayah Maluku. Dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis pada nilai-nilai kebersamaan, Polri diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menciptakan stabilitas, keadilan, dan kedamaian bagi seluruh masyarakat di kawasan timur Indonesia.(MB-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.