Julis Nahuway: Tidak Boleh Ada Warga Tertinggal Karena Jarak, Dukcapil SBB Lanjutkan Jebol Adminduk di Desa Neniari

oleh -48 Dilihat

Piru.malukubarunews.com  — Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Julis Nahuway, menegaskan bahwa seluruh masyarakat, termasuk yang berada di daerah terpencil, berhak mendapatkan layanan administrasi kependudukan yang setara. Komitmen ini diwujudkan melalui program Jemput Bola Administrasi Kependudukan atau Jebol Adminduk, yang kali ini menyasar Desa Neniari, Kecamatan Taniwel, wilayah pegunungan SBB.

Kegiatan pelayanan berlangsung sejak 22 hingga 24 September 2025, dengan menghadirkan langsung berbagai layanan penting ke tengah masyarakat. Mulai dari pencatatan perkawinan sipil, penerbitan kartu keluarga (KK), akta kelahiran dan kematian, hingga perekaman dan pencetakan KTP elektronik, seluruh dokumen disiapkan dan diserahkan langsung di lokasi pelayanan.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat, tanpa terkecuali, memiliki dokumen kependudukan yang sah. Tidak boleh ada warga yang tertinggal hanya karena faktor jarak atau akses geografis,” kata Kepala Dinas Dukcapil SBB, Julis Nahuway, saat dikonfirmasi media ini, Rabu (24/9/2025).

Ia menambahkan bahwa program ini akan terus digencarkan ke berbagai desa lainnya, terutama wilayah yang selama ini sulit dijangkau karena kondisi geografis. Nahuway menilai, kehadiran Dukcapil di desa-desa seperti Neniari adalah bentuk nyata pelayanan publik yang inklusif dan berkeadilan.

“Dengan adanya Jebol Adminduk ini, kami berharap masyarakat dapat lebih mudah mengurus dokumen penting tanpa harus ke ibukota kabupaten,” tambahnya.

Kegiatan Jebol Adminduk di Neniari merupakan hasil kolaborasi antara Dukcapil SBB, Pemerintah Desa Neniari, dan pihak gereja. Dukungan dari berbagai pihak tersebut menjadi kunci suksesnya pelayanan, yang mendapat apresiasi tinggi dari warga.

Jakbos (54), salah satu warga Desa Neniari, mengaku selama ini kesulitan mengakses layanan kependudukan karena harus menempuh jarak jauh ke ibukota kabupaten, Piru.

“Biasanya kalau mau urus KTP atau akta kelahiran, kami harus turun jauh ke Piru dengan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Tapi sekarang Dukcapil datang langsung ke desa, jadi sangat membantu kami,” ujarnya.

Senada dengan itu, Mery (49), seorang ibu rumah tangga, merasa lega karena dokumen seperti KTP bisa langsung dicetak dan diterima saat itu juga.

“Kami senang sekali, karena setelah rekam KTP langsung jadi hari itu juga. Terima kasih untuk pemerintah yang sudah peduli dengan kami di gunung,” ungkapnya.

Desa Neniari merupakan salah satu wilayah pegunungan di Kecamatan Taniwel yang memiliki akses terbatas terhadap pelayanan publik. Dengan hadirnya program Jebol Adminduk, masyarakat kini bisa mendapatkan hak-hak administratif mereka tanpa harus menempuh perjalanan panjang dan biaya besar.

Langkah ini sekaligus menjadi strategi penting dalam memperkuat basis data kependudukan di wilayah SBB, yang krusial untuk perencanaan pembangunan, pelayanan sosial, pendidikan, dan kesehatan.

“Setiap warga punya hak yang sama untuk tercatat dan diakui secara administratif oleh negara,” tegas Julis Nahuway.(MB+LN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.