
Ambon,malukubarunews.com – Dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day) 2025, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Ambon, bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDEMI) dan berbagai mitra, menggelar serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan mata. Tema yang diusung pada tahun ini adalah Cintai Matamu atau Love Your Eyes, dengan slogan Mata Sehat, Hidup Lebih Bermakna.
“Melalui mata, kita mengenali dunia, menimba ilmu, dan menikmati keindahan ciptaan Tuhan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mata berarti menjaga kualitas hidup kita,” ungkap Ketua IDI Ambon, dr. Carmila L Tamtelahitu, Sp.M, dalam keterangan tertulisnya
Tantangan Kesehatan Mata di Indonesia
Meskipun tema yang diangkat sederhana, dr. Carmila mengingatkan bahwa tantangan di bidang kesehatan mata masih cukup besar. “Kita tahu bahwa masalah kesehatan mata di Indonesia masih cukup kompleks, mulai dari kasus infeksi mata, gangguan penglihatan, hingga keterbatasan akses pelayanan kesehatan, terutama di daerah-daerah terpencil,” ujar dr. Carmila.
Untuk mengatasi hal tersebut, IDI Ambon bersama berbagai pihak terlibat dalam serangkaian kegiatan untuk mendidik tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan mata. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan lebih mendalam tentang pencegahan penyakit mata serta cara menjaga kesehatan mata sejak dini.
Serangkaian Kegiatan Edukasi dan Pelayanan Kesehatan Mata
Sejumlah kegiatan telah dilaksanakan dalam rangkaian peringatan World Sight Day 2025. Kegiatan pertama adalah Webinar Nasional bertajuk Ophthalmology Survival Kit: A Guide for Frontline Healthcare, yang diikuti oleh hampir 200 peserta, termasuk dokter umum, dokter spesialis mata, dan perawat mata dari seluruh Indonesia. Webinar ini digelar pada Sabtu, 18 Oktober 2025, sebagai upaya untuk memperkaya pengetahuan tenaga medis mengenai perawatan mata yang efektif.
Selanjutnya, pada Kamis, 23 Oktober 2025, diadakan kuliah tamu dengan tema Infeksi pada Mata, yang dibawakan oleh dr. Yulia Aziza, Sp.M(K), Ph.D dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM Jakarta. Kuliah ini diikuti oleh dokter umum dan mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon di aula Fakultas Kesehatan Unpatti.
Transfer of Knowledge dan Konsultasi Kasus Kornea
Sebagai bagian dari kegiatan ini, IDI Ambon mengadakan Transfer of Knowledge pada Jumat, 24 Oktober 2025, bersama tujuh dokter spesialis mata di Ambon. Dalam kegiatan ini, dilakukan operasi kornea pada tiga orang pasien dan konsultasi kasus kornea untuk hampir 40 pasien di RSUP dr. J. Leimena Ambon. Kegiatan ini dihadiri oleh sembilan dokter spesialis mata dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Semarang, Makassar, dan Bali. Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. dr. Made Susiyanti, Sp.M(K), seorang spesialis mata dari Jakarta.
Puncak Kegiatan: Pemeriksaan Mata Gratis dan Pembagian Kacamata
Sebagai puncak dari peringatan World Sight Day 2025, pada Sabtu, 25 Oktober 2025, IDI Ambon melaksanakan pemeriksaan mata gratis bagi masyarakat di Desa Hutumuri, Toisapu, dan Leahari. Sebanyak 16 dokter spesialis mata terlibat dalam kegiatan ini, yang juga mencakup pembagian kacamata baca gratis bagi mereka yang membutuhkan.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Negeri Hutumuri dan Puskesmas Hutumuri, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Ambon dan Kepolisian Daerah Maluku. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari IROPIN Cabang Maluku, yang turut berperan dalam kelancaran pemeriksaan mata dan pembagian kacamata.
“Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kualitas hidup mereka dengan menjaga kesehatan mata,” harap dr. Carmila.
Harapan untuk Masyarakat dan Tenaga Kesehatan
Dr. Carmila mengungkapkan harapannya agar kegiatan World Sight Day ini dapat memotivasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mata. “Kami berharap melalui kegiatan ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mata sejak dini dapat meningkat, serta tenaga kesehatan dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam menangani masalah mata,” katanya.
Selain itu, dr. Carmila juga mengajak semua pihak untuk terus bekerja sama dalam upaya peningkatan akses pelayanan kesehatan mata di daerah-daerah, sehingga setiap warga, terutama di wilayah terpencil, dapat memperoleh pelayanan yang memadai.(MB-01)
