Ambon.malukubarunews.com – Sosialisasi dan dialog Pemilu 2024 yang luber ,Jurdil dan berkebudayaan diselenggarakan Majelis Latupatti Kota Ambon Sabtu,10.Februari 2024 bertempat di Tribun Lapangan Merdeka Ambon
Turut Hadir Pj.Walikota Ambon Drs.Bodewin Wattimena, Tiga Narasumber yakni Kapolresta P.Ambon dan Pp Lease,Ketua KPU dan ketua Bawaslu Kota Ambon, pimpinan OPD,Camat Lurah Kepala Desa dan Saniri
Kita yakin Pemilu dapat dilaksanakan dengan baik karena seluruh persiapan-persiapan yang dilakukan oleh Pihak Kepolisian Bawaslu dan KPU itu tidak akan cukup tanpa didukung oleh ibu partisipasi aktif Dari seluruh masyarakat.
Sosialisasi Pemilu dan dialog hari ini menjamin bahwa Pemilu itu akan berlangsung secara umum bebas rahasia jujur dan adil dan berkebudayaan sangat penting untuk bisa kita pahami secara bersama.
Pj.Walikota mengakui, di Pemerintah Kota Ambon disebut dengan negeri raja-raja artinya ada Kesatuan masyarakat hukum adat yang terus tumbuh dan berkembang di kota ini dan karena itu pemerintah pun mengakui bahwa ada negeri-negeri yang mesti kita jamin dan terus dikembangkan dalam satu sebagian dari Adat
“Kebudayaan kalau kita baca dan pelajari memiliki unsur-unsur yang berlaku universal ada tantangan nilai kehidupan masyarakat adat di situ tetapi juga ada unsur-unsur lain termasuk berkembangnya seni budaya dan sebagainya dan oleh karena itu kalau kita mengaku kita adalah masyarakat adat,tentu memiliki ciri- ciri saling menghargai mengedepankan rasa kebersamaan orang basudara.lalu kemudian tidak menerima nilai- nilai yang merusak tatanan kita sebagai masyarakat adat .sambungnya
Oleh karena itu, sebelum masa kampanye berlangsung kalau kita benar-benar menghargai nilai-nilai universal maka kita menolak yang namanya politik identitas, politik uang karena orang adat itu tidak bisa dibeli dengan uang. kita menolak upaya perpecahan yang dilakukan oleh para konsistan dengan memanfaatkan masyarakat sebagai objek yang kemudian mudah untuk dipengaruhi lalu dipecah belah.Bahkan saya bilang bahwa kalau ada caleg yang datang Lalu ingin merusak kita tolak bersama-sama.”tegas Wattimena
Hal ini dilakukan untuk menjaga bahwa Pemilu ini berlangsung 5 tahun sekali tidak bisa memecah belah kehidupan bersama kita yang ada setiap waktu .”pungkasnya
“Terhadap itu, kita akan berada dalam situasi yang sulit setelah proses pemilu ini berlangsung karena itu tidak boleh terjadi seperti itu sekarang kita sudah melewati proses itu dan akan masuk dalam pemilihan di tanggal 14 Februari .”ujarnya
Dikatakan Bodewin pada saat pemilu nanti,kita akan menampilkan ciri khas sebagai negeri adat supaya baik di Kota Ambon di provinsi maupun secara nasional ada perbedaan yang terlihat bahwa di Ambon itu menyambut Pemilu sebagai sebuah pesta demokrasi Pesta kita semua masyarakat Indonesia dilakukan dengan mengikutsertakan nilai-nilai adat istiadat.misalnya ada tampilan ukulele ,menggunakan baju adat tradisional Kota Ambon di masing- masing negeri.”ungkapnya
Kita berharap dialog ini tidak saja untuk kita mau mewujudkan pemilu langsung umum jujur dan rahasia tetapi pemilu yang berkebudayaan adalah pemilu yang menonjolkan ciri khas tatanan adat istiadat budaya yang dimiliki oleh negeri-negeri di Kota Ambon termasuk juga di desa-desa Kelurahan .Mudah-mudahan ini menjadi wujud dari komitmen kita bersama pemerintah kota KPU bahwa seluruh TNI Polri dan juga seluruh stakeholder yang lain untuk betul-betul memastikan tanggal 14 Februari hari kasih sayang itu datang kasih suara dengan penuh Sukacita dan Kedamaian.”tutup Wattimena (MB-01)