Ambon.malukubarunews .com – Focus Group Discussion (FGD) Upaya Mitigasi Bencana Tsunami untuk kota Ambon yang dikaitkan dengan Penataan Ruang diselenggarakan UPT Mitigasi Bencana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh bertempat di City Hotel Selasa,26 September pukul 08 30
Kegiatan dihadiri Pj.Walikota Ambon Drs Bodewin Wattimena sekaligus membuka kegiatan dimaksud dengan memukul tipa tanda dimulai kegiatan .
Bencana ini merupakan hal yang selalu ada mengancam kita, tetapi dalam kapasitas bersama kita di minta untuk bisa mendentifikasi bencana itu,lalu melakukan hal yang diupayakan untuk memalisir ketika kdi perhadapkan dengan bencana atau di timpa bencana.Karena itu dalam berbagai kegiatan selalu di upayakan untuk menyiapkan berbagai hal terkait dengan upaya untuk identifikasi bencana.”ungkap Bodewin dalam sambutannya
Dijelaskan Bodewin,Identifikasi bencana kalau kita paham itu, segala upaya yang dilakukan sebenarnya oleh kita pada saat bencana itu terjadi bahkan pada sampai penangan ketika bencana itu sudah terjadi.Oleh karena itu, upaya untuk mengdentifikasi bencana ,merupakan kegiatan yang dilakukan secara komperenship untuk bagaimana membangun daya tahan kemampuan untuk menghadapi bencana teristimewa tsunami yang hari ini menjadi fokus.”jelasnya
“Tercatat di kota Ambon bahwa sejarah menunjukan ada beberapa kejadian di kota Ambon nampaknya walaupun tidak sebesar di beberapa tempat tetapi berdampak pada kerugian atau terdapat korban jiwa 1674 ,1950 di galala Hative Kecil.Jadi di wilayah administrasi kota Ambon dan entah kapan bisa saja terjadi lagim”ujarnya
Sehingga upaya untuk menangani mengantisipasi bencana, kita melakukan penataan terhadap lokasi yang ada dan rawan yang mungkin saja bisa berdampak buruk apalagi bencana “sunami. ini penting, meningkatkan SDM dengan membentuk kelompok-kelokpok siap bencana.”tandasnya
Pemkot dalam beberapa kesempatan bekerjasama dengan berbagi pihak untuk penataan kota Ambon.”Kota Ambon” Kota Pulau dan kota kecil yang dikelilingi oleh lautan bahkan kita terhubung dengan laut bebas,rata- rata pemukiman penduduk ada di wilayah- wilayah pesisir. Dan oleh karena itu,dentifikasi dalam menghendaki kita untuk bisa mematakan wilayah kota ini dengan baik daerah mana yang rawan bencana dan apa yang mesti kita lakukan.”tandasnya
Selain itu juga lanjut Bodewin Pemetaan itu harus disertai dengan pasang rambut- rambut peringatan bahkan mematahkan supaya ketika terjadi bencana jalur evakuasi akan kemana ini, sudah dilakukan dengan beberapa pihak termasuk BMKG menyiapkan desa hative kecil dan desa galala untuk dibentuk tsunami reding bahkan melakukan sekolah lapang bencana untuk mendidik mengedokasi masyarakat untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).Karena yang bisa mengatasi persoalan bencana yang sejak antisipasi sampai dengan penanganan di butuhkan kualitas SDM
Oleh karena itu, hari ini FGD mau mengingatkan kita antisipasi bahwa upaya dentifikasi tidak bisa dilakukan sendiri- sendiri ,namun musti melihatkan seluruh pihak mulai dari akedemis ,pemda yang pemerhati masalah bencana Emco termasuk didalamnya media atau pers
Kita semua memiliki tanggunjawab membangun ketahanan masyarakat untuk tanggung terhadap bencana itu sendiri Mudah- mudahan dengan FGD ini hasil penilitian yang dibuat oleh teman periset dari Universitas banda Aceh minimal sudah bisa memataan kota Ambon ini.
Kita berharap walaupun kota Ambon termasuk kota yang rawan bencana tetapi kalau kita mampu mengidentifikasikan dengan baik,lalu menyusun perencanaan dalam mengurangi resiko bencana.”Saya yakin pada waktunya dengan memberikan edukasi penyuluhan kepada masyarakat agar mereka paham dan mengerti apa yang harus dilakukan ketika bencana ,itu datang menimpa kita.”harap Bodewin.(*)