Hatu.malukubarunews.com — Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, secara resmi meluncurkan program unggulan “Manggurebe Biking Bae Rumah” untuk periode 2025–2029 dalam sebuah seremoni adat dan pembangunan di Desa Hatu, Kabupaten Maluku Tengah, pada Jumat (17/10). Program ini bertujuan membangun 5.000 unit rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu di wilayah pedesaan Maluku.
Peluncuran program diawali dengan penyambutan adat khas Negeri Hatu, ditandai dengan pengalungan kain dan pertunjukan tarian jukulele serta totobuang oleh warga yang mengenakan busana hitam dengan aksen kain merah di leher
Dalam sambutannya, Gubernur Hendrik Lewerissa menegaskan bahwa program ini merupakan salah satu pilar utama pemerintahan provinsi untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat akan hunian layak.
> “Program ini lahir dari keprihatinan kami terhadap masih banyaknya keluarga di Maluku yang tinggal di rumah tidak layak huni, terutama di wilayah Seram Timur dan Buru Selatan. Ini bukan hanya soal tempat tinggal, tapi soal martabat dan masa depan anak-anak Maluku,” ungkap Gubernur Hendrik Lewerissa.
Program “Manggurebe Biking Bae Rumah” menargetkan pembangunan minimal 4.000 hingga 5.000 unit rumah selama lima tahun kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur. Pada tahap awal tahun 2025, telah direncanakan pembangunan 204 unit rumah.
“Meskipun anggaran daerah terbatas, kita tidak boleh berhenti membuat kebijakan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Ini soal keberpihakan,” ujarnya tegas.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Maluku Tengah bidang pembangunan dan kemasyarakatan, Zahlul Ikhsan, yang mewakili Bupati, serta Raja Allang, Eduard Oktavianus Patti, para camat, tokoh masyarakat, dan undangan lainnya. Mereka menyatakan dukungan penuh terhadap program ini.
“Pemerintah daerah Maluku Tengah menyambut baik inisiatif ini. Kami akan memastikan program ini berjalan efektif dan tepat sasaran di tingkat kabupaten,” kata Zahlul Ikhsan.
Penyerahan rumah secara simbolis kepada perwakilan penerima menandai dimulainya implementasi program. Gubernur juga meresmikan rumah pertama yang akan dibangun
Gubernur menyatakan bahwa pembangunan rumah akan terus dikawal dengan sistem monitoring dan evaluasi yang ketat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar program ini tidak sekadar menjadi janji politik, tetapi benar-benar memberi dampak sosial nyata.
“Ini bukan sekadar proyek, tapi komitmen moral. Rumah yang layak memberi ruang untuk tumbuh, belajar, dan bermimpi,” ujar Hendrik Lewerissa dengan nada penuh empati.
Program ini juga menjadi bagian dari agenda pembangunan jangka menengah Provinsi Maluku, yang mengintegrasikan perumahan rakyat dengan aspek sosial, pendidikan, dan ketahanan keluarga. Pemerintah provinsi berharap dapat mendorong kabupaten/kota lain di Maluku untuk mereplikasi inisiatif serupa.
Sebagai penutup, Gubernur menegaskan kembali bahwa pembangunan rumah bukan hanya soal fisik, melainkan investasi jangka panjang bagi kesejahteraan rakyat Maluku.(MB-01)