Gubernur Maluku Dampingi Wapres RI Tinjau BMPP Nusantara 1, Dorong Listrik 24 Jam di Desa

oleh -46 Dilihat

Ambon, MalukuBaruNews.com – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, didampingi Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, meninjau langsung operasional Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1, sebuah pembangkit listrik terapung terbesar di kawasan Indonesia Timur, yang berlokasi di Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (14/10/2025).

Kunjungan ini dilakukan setelah peninjauan progres pembangunan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru. Di lokasi BMPP Nusantara 1,

Wapres dan Gubernur menerima paparan teknis dari General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Noer Soeratmoko, terkait kondisi kelistrikan di Pulau Ambon dan strategi perluasan akses listrik di wilayah kepulauan Maluku.

“Jam operasi listrik di daerah pedesaan yang masih 12 jam perlu ditingkatkan menjadi 24 jam. Pemerintah ingin semua masyarakat Maluku mendapat akses energi secara merata,” tegas Wapres Gibran.

Pembangkit listrik terapung BMPP Nusantara 1, yang telah beroperasi sejak April 2022 dengan kapasitas 60 megawatt, menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Ambon dan wilayah sekitarnya. Keberadaan pembangkit ini diharapkan mempercepat pencapaian elektrifikasi di daerah-daerah tertinggal dan terluar.

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa juga menyoroti pentingnya pemerataan energi di seluruh wilayah, khususnya di desa-desa yang belum menikmati layanan listrik 24 jam.

“Pemerintah daerah siap membantu dan bersinergi agar akses jalan dan jaringan listrik bisa segera menjangkau seluruh desa. Energi yang merata adalah fondasi pembangunan Maluku ke depan,” ungkap  Gubernur Hendrik Lewerissa.

Menanggapi arahan tersebut, General Manager PLN Maluku-Malut, Noer Soeratmoko, menjelaskan bahwa peningkatan jam operasional listrik dilakukan bertahap, mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dan kesiapan infrastruktur lokal.

“Banyak desa dihuni petani dan nelayan yang umumnya menggunakan listrik hanya malam hari. Tapi dengan meningkatnya aktivitas siang hari, kebutuhan energi juga naik. Kami tingkatkan layanan dari 6 ke 12 jam, lalu ke 24 jam secara bertahap,” jelas Noer Soeratmoko.

Noer juga mengungkapkan bahwa PLN tengah memaksimalkan penggunaan peralatan eksisting sambil memperbaiki pembangkit lama dan mempersiapkan transisi ke energi baru terbarukan, termasuk pembangkit listrik tenaga surya.

“Kami optimalkan peralatan yang ada agar semakin banyak masyarakat bisa menikmati listrik 24 jam, sesuai arahan Bapak Wapres,” tambahnya.

PLN juga menghadapi tantangan serius dalam memperluas jaringan listrik ke desa-desa terpencil akibat kondisi infrastruktur jalan yang masih minim. Hal ini menghambat distribusi material dan peralatan ke lokasi-lokasi terpencil.

Untuk mengatasi kendala tersebut, Pemerintah Provinsi Maluku berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas sektor dan lintas lembaga guna mempercepat pembangunan akses jalan dan distribusi energi hingga pelosok desa.

Kunjungan kerja ini menjadi penegasan komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam menghadirkan keadilan energi serta mempercepat pemerataan pembangunan di provinsi kepulauan seperti Maluku.(MB-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.