Dinsos Ambon Himbau Warga Tak Beri Uang ke Anak Jalanan Demi Cegah Penyalahgunaan

oleh -36 Dilihat

Ambon.malukubarunews.com – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Ambon mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada anak jalanan (anjal) di kota ini. Imbauan tersebut disampaikan menyusul hasil operasi penjaringan anjal yang dilakukan Dinsos di beberapa titik kota pada Selasa, 12 Agustus 2025 lalu.

Hal ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan warga kota, dan petugas Dinsos berhasil menjaring 18 anak dalam operasi tersebut,” kata Plt. Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, Imelda Tahalele, saat ditemui di Kantor Dinsos, Kamis (14/8/2025).

Penjaringan dilakukan di sejumlah lokasi yang sering menjadi titik berkumpulnya anak jalanan, seperti kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di bawah Jembatan Merah Putih (JMP) dan sepanjang Jalan A.Y. Patty. Dari hasil penjaringan, ditemukan adanya indikasi penyalahgunaan bahan berbahaya oleh sejumlah anak.

Dalam kegiatan itu, petugas menemukan empat anak yang kedapatan sedang menghirup lem dan menyimpan lem aibon di saku celana. Berdasarkan wawancara, mereka mengaku memperoleh pendapatan sekitar Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per hari dari meminta-minta di jalan, yang sebagian besar digunakan untuk membeli lem,” ungkap Tahalele.

Seluruh anak yang terjaring dalam operasi tersebut kemudian dibawa ke Kantor Dinsos untuk didata, dilakukan pembinaan sosial, dan diarahkan kepada instansi terkait untuk penanganan lebih lanjut. Tahalele menegaskan bahwa pemberian uang kepada anak jalanan justru memperparah kondisi sosial yang ada.

Melalui akun media sosial pribadinya, Tahalele juga menyampaikan himbauan kepada masyarakat untuk berhenti memberikan uang secara langsung kepada anjal. Himbauan tersebut kemudian menuai banyak respons positif dari warganet yang mendukung upaya Dinsos menciptakan kota yang lebih tertib dan aman.

Namun, terjadi kesalahpahaman di tengah masyarakat akibat unggahan ulang dari salah satu warganet bernama Amy Thini VhidiAzka yang memposting ulang dokumentasi penjaringan Dinsos tanpa menyebutkan sumber resmi.

Akibatnya, sebagian warganet mengira pengguna akun tersebut yang melakukan penjaringan, sementara Dinsos tidak terlibat, tanpa mengetahui bahwa foto itu sebenarnya merupakan dokumentasi kegiatan Dinsos Kota Ambon,” sesal Tahalele.

Ia berharap agar pemilik akun tersebut dapat memberikan klarifikasi dan menyampaikan informasi yang benar untuk mencegah kesalahpahaman lebih lanjut, serta tidak menggiring opini publik yang keliru terhadap kinerja Dinas Sosial.

Kami terbuka untuk kolaborasi dan dukungan masyarakat, namun informasi yang disebarkan harus benar agar tidak menyesatkan. Tujuan utama kami adalah menyelamatkan anak-anak dari penyalahgunaan dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi mereka,” tutupnya.(MB-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.