Bupati SBB Janji Perjuangkan Nasib Karyawan, Ratusan Buruh PT SIM Tolak Rencana Penutupan

oleh -106 Dilihat

PIRU, MalukuBaruNews.com — Ratusan karyawan PT Spice Island Maluku (PT SIM) menggelar aksi demonstrasi di halaman Kantor Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Jumat (26/9/2025), untuk menyuarakan penolakan terhadap rencana penutupan perusahaan yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi mereka.

Dengan membawa spanduk dan poster tuntutan, para karyawan meminta intervensi langsung dari pemerintah daerah untuk mencegah penutupan PT SIM yang dinilai akan berdampak pada hilangnya ribuan lapangan kerja.

“Kami hanya minta solusi agar PT SIM tidak ditutup,” teriak salah satu peserta aksi di hadapan ratusan massa yang memadati halaman kantor bupati sejak pagi.

Mereka menilai keberadaan PT SIM bukan hanya penting secara ekonomi, tetapi juga menjadi penggerak pembangunan sosial di wilayah SBB. Aksi damai ini menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakpastian yang menghantui para pekerja dan keluarganya.

Menanggapi aspirasi tersebut, Bupati Seram Bagian Barat, Asri Arman, langsung menerima perwakilan karyawan dalam audiensi tertutup di ruang kerjanya. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam dan akan terus berupaya mendorong keberlangsungan operasional PT SIM.

“Kami akan terus melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan dan juga pemerintah provinsi. Harapan kita semua, PT SIM tidak menutup usahanya sehingga tenaga kerja lokal tetap terserap,” kata Bupati SBB, Asri Arman.

Namun demikian, ia mengakui terdapat persoalan mendasar yang menjadi pemicu ancaman penutupan perusahaan, di antaranya terkait status lahan dan proses perizinan yang belum final di tingkat provinsi.

“Kami di daerah pada prinsipnya sangat mendukung investasi. Tapi perlu ada kejelasan antara pihak perusahaan dengan pemerintah provinsi agar tidak terjadi tumpang tindih dan potensi konflik di kemudian hari,” tambahnya.

Pihak manajemen PT SIM yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut juga memberikan pernyataan resmi. Mereka menegaskan bahwa perusahaan tidak memiliki niat untuk hengkang dari Kabupaten SBB, asalkan ada kepastian hukum dan dukungan pemerintah.

“PT SIM berkomitmen tetap beroperasi di Seram Bagian Barat. Kami hadir untuk membangun daerah ini bersama masyarakat, namun kami juga berharap pemerintah daerah dan provinsi memberikan kepastian agar perusahaan bisa berjalan lancar tanpa gangguan,” jelas perwakilan manajemen PT SIM.

Perusahaan yang bergerak di sektor pengolahan dan ekspor rempah-rempah itu telah menyerap ribuan tenaga kerja lokal, baik langsung maupun tidak langsung. Jika perusahaan ditutup, dampaknya dinilai akan sangat luas dan merusak ekosistem ekonomi setempat.

Situasi aksi berlangsung kondusif dengan pengawalan aparat kepolisian. Setelah audiensi selesai, para karyawan membubarkan diri dengan tertib, sambil menunggu tindak lanjut konkret dari pemerintah daerah.

Pemerintah Kabupaten SBB berkomitmen untuk segera memfasilitasi dialog lanjutan dengan pihak provinsi dan pemangku kepentingan lainnya guna mencari jalan keluar atas persoalan hukum dan administratif yang menghambat operasional PT SIM.(MB-LN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.