Piru.malukubarunews.com – Masa jabatan Andi Candra as adudin selaku penjabat bupati kabupaten seram bagian barat propinsi Maluku, sisah 888 jam saja. di akhir masa jabatan nya, Andi Candra di isuhkan akan membawa pulang sejumlah barang milik Pemda sbb, kabar buruk ini cukup menggemparkan warga di bumi saka mese Nusa.
Pasalnya, Andi Candra as adudin, di kabarkan, akan membawa mobil yang merupakan aset daerah untuk di bawah pulang menjadi milik pribadi, cerita tentang rencana Andi Candra as adudin di bocorkan oleh salah satu oknum pegawai yang bertugas di kantor bupati sbb. Dari bocoran informasi itulah, hingga kabar tersebut, ramai di bicarakan oleh warga sbb. untuk di ketahui sebelum nya istri pj bupati Norma Riana di beritakan beberapa bulan yang lalu, telah membawa pulang barang berharga di pandopo ke jakarta, termasuk karpek juga di ambil oleh Norma Riana untuk kepentingan pribadi.
Ternyata, Andi Candra as adudin, bukan saja memburu APBD sbb, tetapi di duga aset berharga milik Pemda sbb juga menjadi incaran Andi Candra selama di tunjuk oleh Mendagri untuk menjadi pj bupati sbb. kalau memang benar ini terjadi, berarti aset daerah tidak perlu di jaga lagi oleh Pemda sbb, di karenakan, Andi Candra sudah membuka pintu bagi pj lain dan hal ini bisa saja berlangsung untuk selamanya.
Andi Candra as adudin, adalah pj bupati yang di nilai gagal membangun sbb, hal ini terlihat dari begitu banyak masalah yang terjadi di sbb semasa Andi Candra bertugas selaku kepala daerah, seperti hilang nya uang makan minum di DPRD sbb, dugaan korupsi di proyek pembangunan jalan Rumah soa Niniari gunung, kasus dugaan perjalanan dinas Fiktip, dan dugaan penyelewengan dana PKK. di tambah lagi, kasus dugaan Mark up di proyek Rehablitas gedung PKK.
dari sekian kasus yang tercatat, ada sebagian nya telah di tangani oleh krimsus Polda Maluku. namun sampai dengan masa jabatan Andi Candra tinggal 888 jam, tetapi kasus yang di tangani krimsus belum juga tuntas. yang lebih Fatal lagi, ada sebagian aset yang mau di bawa pulang oleh Andi Candra ke jakarta, untuk menjadi hak milik. dari sumber masalah yang begitu banyak semasa Andi Candra, tidak ada satupun OKP di sbb yang merasa prihatin, kuat dugaan, mereka yang masuk dalam kepengurusan OKP telah masuk angin.(MB-MR)