Piru.malukubarunews.com – Terbongkar kedok Husein Latip dan Heri Matakena, dua Mantan Narapidana ini adalah warga yang berdomisili di wilaya Desa Lokki. Husein Latip adalah warga Dusun Ketapang Desa Lokki, sedangkan Heri matakena, adalah warga Desa Lokki. kedua nya pernah di tangkap oleh pihak kepolisian, dan di jebloskan ke dalam penjara, mereka berdua memiliki kasus yang berbeda beda, Husein Latip di tangkap karena kedapatan membawa barang ilegal, (Cinabar), sedangkan Heri Matakena di tangkap polisi atas kasus pembunuhan. saat di tahanan, keduanya memiliki Rekam jejak yang tidak baik, Husein di kabarkan kedapatan memiliki Hp di dalam Lapas, sedangkan Heri Matakena, pernah kabur dari penjara sehingga sempat jadi buronan polisi.
sekarang keduanya sudah bebas dari masa tahanan, tetapi mereka sepertinya tidak memiliki kesadaran, karena mereka terlihat sangat brutal sekali. Hal itu, di karenakan mereka di pelihara oleh penjabat Desa Lokki, Amrosis putileihalat. mereka juga memiliki satu teman yang nama nya Amir Banda, Amir juga adalah seorang Mantan Narapidana atas kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur. Amir sekarang berdomisili di Dusun Ketapang Desa Lokki, kecamatan Huamual kabupaten Seram bagian barat Sbb. Amir sepertinya membawa dua saudaranya dari Dusun Laala, untuk ikut bergabung, dan kedua saudara Amir itu juga, tergolong orang yang di duga Nakal. yang satunya suka mengaku pegawai Negeri, sedangkan yang satunya lagi, mengaku jadi wartawan. padahal, kedua orang tersebut adalah pengangguran jalanan, dan kerja mereka hanyalah suka membohongi orang di mana mana, apalagi yang mengaku dirinya itu pegawai Negeri, ada beberapa wanita, sempat menjadi korban penipuan nya.
Mereka menamai kelompok mereka ini sebagai Forum pemuda patimura Maluku (PPM) kabupaten sbb. Forum ini beralamat di jalan Tran Seram Dusun Ketapang Desa Lokki. ketuanya adalah Husen Latip, wakil ketua Heri Matakena, sedangkan sekretaris adalah, La Ode Muhamad, dan anggota mereka semua Mantan Nara pidana termasuk para kumpulan perempuan perempuan yang memiliki masalah pelakor, dan suka berhutang. Orang orang yang di duga tergolong dalam kelompok yang di duga kejahatan ini. ternyata, mereka memiliki tujuan tertentu, Husein Latip, di kabarkan kepingin menjadi perangkat Desa Lokki, Herimatakena, kepingin menjadi ketua BPD Desa Lokki, sedangkan Ode, kepingin menjadi sekretaris BPD, kalau Amir Banda dan dua saudaranya, mereka di janjikan sebagai Anggota BPD saja.
Untuk mengabulkan Rencana mereka itu, solusi yang mereka pakai adalah, mereka harus demo di Depan kantor bupati, dengan alasan, mantan penjabat Desa beserta dengan stap nya, di duga, telah melakukan penyelewengan terhadap Anggaran Dana Desa, menurut mereka, hanya itulah satu satunya cara, agar Pemda sbb bisa menilai, kalau perangkat Desa Lokki, telah membuat kesalahan, dan kelompok ini berharap, dengan kesalahan itulah, semua perangkat Desa Harus di ganti. Padahal, mantan penjabat dan perangkat Desa Lokki, selama ini, tidak pernah melakukan penyelewengan terhadap anggaran Dana Desa seperti yang mereka tuduh kan, memang beginilah kerjanya orang yang Ambisih.
Hal ini, di bongkar oleh salah seorang warga Desa Lokki sendiri. Warga yang takmau namanya di sebutkan, kita panggil saja Lukas, bukan nama yang sebenarnya, Lukas kepada media ini via telepon selulernya, Sabtu 27 Juli 2024. Beberapa hari kemarin, Husein sempat mengumpulkan orang orang ini di Rumah nya di Dusun Ketapang, mereka sepertinya mengadakan pertemuan, yang saya sempat lihat, ada sekitar 5 perempuan dari Lokki, satu laki laki lagi dari Dusun Laala, di dalam Rumah ada Husein Latip, La Ode Muhamad, dan yang satu orang lagi, adalah Fauzan palisoa dari Dusun Olas, selesai pertemuan, beberapa hari kemudian, saya berangkat dari Lokki ke piru untuk menyuruh penjabat Desa Amrosis Putileihalat, guna menandatangani surat surat saya, tetapi, begitu saya sampai di depan Rumah Amrosis, saya melihat, ada Fauzan sendiri, dia sedang berdiri di depan Rumah Amrosis, sepertinya Fauzan di suruh untuk berjaga jaga di luar. begitu saya masuk, di dalam nya, sudah ada Husein dan La Ode Muhamad, mereka bersama dengan Amrosis ada membahas tentang Rencana mereka untuk Demo, akhirnya saya memilih untuk keluar, dan pergi, ucap Lukas.
Lanjut Lukas, Beberapa jam kemudian, saya balik lagi, saya melihat, Fauzan sudah tidak ada di depan Rumah Amrosis, begitu saya masuk, saya lihat, ada Heri Matakena dan istrinya, Heri sendang marah marah, sempat saya dengar, dia mengatakan, masa Husein begitu lihat saya dan istri saya datang, Husein dan Ode Langsung kabur, mendengar itu, saya langsung pulang, dan beberapa hari kemudian, barulah surat surat itu telah di tandatangani oleh Amrosis. saya dengar info di dalam kampung Lokki, Forum yang di bentuk oleh Husein Latip, Heri Matakena, dan La Ode, Forum itu, di duga, tidak berbadan Hukum, bahkan, Husein juga berkata kepada Ode di Dusun Olas, kalau Heri dan kelompok nya di Lokki, tetap saja ikut demo, karena menurut Husein, Heri orang nya cukup ambisi sekali untuk menjadi ketua BPD, jadi, kita bisa saja memanfaatkan Heri saat ini. beruntung, cerita Husin dan Ode, tidak di ketahui oleh Heri, karena, padasaat itu, Heri sedang berada di Ambon. cerita ini, di bongkar oleh salah satu kelompok mereka di Lokki. beber Lukas,
Lanjut dia lagi, orang itu berkata, Husein mengatakan, kepada Ode, Heri mudah saja untuk di atur, yang penting, kita harus demo, karena saya sudah sepakat dengan Amrosis, cerita Lukas membeberkan percakapan kelompok itu. sebenarnya, mereka sudah kecewa sekali dengan cara Husein Latip, tetapi, karena jika mereka tidak lakukan demo, di kuatirkan, kasus Amrosis terkait dengan pembangunan balai Dusun Siaputih, tetap akan di kejar oleh banyak pihak, dan apabila Amrosis terancam di Hukum, maka semua rencana mereka untuk menduduki jabatan di perangkat Desa dan BPD, tidak akan berhasil,” pungkas Lukas tutup.(MB-MR)