Ambon.malukubarunews.com – Warga kelurahan Ahusen Kecamatan Sirimau Kota Ambon dihebohkan dengan penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki.
Saat ditemukan oleh warga dengan cara gantung diri Pukul 22.30 Wit tepatnya di Mess Planet 2000 RT 001 RW 002 Jalan Imam Bonjol.Senin (18/3/2024)
Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease, IPDA Janete S Luhukay menjelaskan sata ditemukan, mayat berjenis kelamin Laki-laki yang dalam keadaan tergantung di bawa koseng pintu kamar dengan mengunakan celana jeans warna hitam pendek tampa menggunakan baju.
“Tadi malam ditemukan sosok Mayat berjenis kelamin laki-laki atas nama Marfel Immanuel Kelamit merupakan Pegawai Planet 2000,” jelas Kasi Humas.
Korban merupakan warga Naku RT 002 RW 001 Desa Naku Kecamatab Leitimur Selatan mendiami mes karyawan planet ini ditemukan keadaan tergantung di bawa koseng pintu kamar dengan mengunakan celana jeans warna hitam pendek tampa mengunakan baju.
Kasi Humas menjelaskan, dari keterangan Nick Sunbanu rekan sekamar dengan korban menjelaskan bahwa pada awalnya saksi baru selesai pulang kerja sesampainya saksi di Mess pada saat saksi membuka pintu Mess saksi melihat korban sudah dalam keadaan tergantung sehingga saksi langsung keluar dari Mess dan menelepon teman-teman kerja saksi untuk memberitahukan kejadian tersebut.
Sekitar pukul 23.00 Wit personil polsek sirimau yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Sirimau Serta di dampingi KA SPKT 1 Polresta P Ambon & Pp Lease dan KSPK Shift III Sek Sirimau tiba di TKP dan langsung mengamankan TKP serta memasang Police Line.
“Korban kemudian dievakuasi pukul 23.10 Wit oleh Unit Identifikasi Polresta Ambon dan di bawah ke Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan mobil ambulance milik RSB untuk dilakukan VER luar terhadap tubuh korban,” akui kasi Humas.
Kasi Humas mengaku, penyebab Pasti kematian korban belum diketahui, namun keluarga menolak melakukan otopsi dan dibuktikan dengan surat penolakan otopsi.
“Dari keterangan saksi mengaku korban sering menceritakan masalah keluarganya. Pada saat Korban mengakhiri hidupnya handphone milik korban di taru di atas meja dan layar handphonenya tepat menghadap korban, kemungkinan pada saat korban mengakhiri hidupnya korban sementara video call,” tambah kasi Humas(*)