
Ambon. MalukuBaruNews.com – Pemerintah Kota Ambon menerima kunjungan istimewa dari anak-anak Orkestra Suling Bambu Teluti pada Selasa sore (21/10/2025). Kunjungan tersebut menjadi momen berharga dalam rangka memperkuat komitmen pelestarian musik tradisional Maluku, khususnya alat musik suling bambu yang telah menjadi bagian penting dari identitas budaya daerah.
Dalam acara penyambutan yang berlangsung di Balai Kota Ambon, Walikota Bodewin Wattimena menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penampilan yang ditunjukkan oleh kelompok orkestra tersebut. Ia menilai bahwa kehadiran anak-anak dari Teluti merupakan bentuk nyata dari semangat generasi muda menjaga warisan budaya.
“Sore hari ini Pemerintah Kota Ambon dikunjungi oleh anak-anak yang luar biasa dari Orkestra Suling Bambu Teluti. Suling bambu ini merupakan salah satu dari musik tradisional kita di Maluku,” ungkap Walikota Ambon, Bodewin Wattimena.
Walikota menyebut, penampilan orkestra suling bambu tersebut menciptakan suasana yang harmonis dan menghibur. Ia menekankan pentingnya mempertahankan eksistensi musik tradisional di tengah arus modernisasi yang semakin kuat.
“Anak-anak menampilkan permainan suling bambu yang merdu, menciptakan harmoni yang indah, dan kita terhibur mendengarnya. Kami memberikan apresiasi kepada seluruh anak-anakku, adik-adikku dari Teluti Orkestra Suling Bambu yang sudah berjuang untuk mempertahankan kelestarian musik tradisional,” ujarnya.
Pemerintah Kota Ambon, lanjut Wattimena, menyambut baik kegiatan seperti ini karena dapat menjadi inspirasi dan motivasi, terutama bagi generasi muda, untuk terus mengenal dan mencintai budaya lokal mereka.
“Paling tidak ini memberikan motivasi kepada kita semua, terutama generasi muda, untuk terus bersama-sama menjaga, melestarikan, dan membudayakan suling bambu sebagai salah satu alat musik tradisional bagi kita semua,” tambahnya.
Ia menegaskan komitmen Pemkot Ambon dalam mendukung semua upaya pelestarian budaya, khususnya yang melibatkan partisipasi anak-anak dan komunitas lokal.
“Kita jaga budaya yang kita miliki supaya dia tidak hilang, tapi terus berlangsung untuk anak cucu kita di kemudian hari,” tutup Wattimena dalam sambutannya.
Kunjungan ini turut dihadiri para guru pembina, tokoh masyarakat, dan beberapa perwakilan gereja setempat yang ikut mendampingi anak-anak. Penampilan mereka menjadi pengingat bahwa seni dan budaya tradisional masih hidup di tengah masyarakat dan patut diapresiasi serta dibina secara berkelanjutan.
Ambon yang telah menyandang predikat UNESCO City of Music, terus menunjukkan eksistensinya sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal, sekaligus menjadikan musik sebagai sarana pemersatu generasi lintas usia.(MB-01)