Terbawa Arus Air Sungai, Pelajar Muhammadiyah ditemukan Meninggal Dunia  di Pesisir JMP Galala Kota Ambon

oleh -109 Dilihat
Ambon.malukubarunews.com -Angin  disertai  hujan yang kencang  hingga sampai hari  ini mengguyur Kota Ambon tidak ada hentinya.mengakibatkan banjir kemana- mana dan  memakan korban seorang anak kecil berusia 13 Tahun pelajar di salah satu Sekolah Dasar ( SD ) Muhammadiyah hanyut terbawa arus di sungai dan di temukan di psesir Jempatan Merah Putih ( JMP ).
Rilis Humas Polresta Ambon yang disampaikan Kasi Humas Ipda Janet Luhukay Kepada Media ini, bahwa pada hari ini Rabu Tanggal 5 Juni 2024, Pukul 13.00 Wit. Bertempat di Kahena RT 009 RW 017 Negeri Batu Merah Kec Sirimau kota Ambon,telah dilaksanakan kegiatan pencarian anak kecil yang hanyut terbawa arus air sungai/kali.
Korban tersebut adalah Abdul Karim Sangaji aliaa Candra ( 13  ) siswa Sekolah Dasar  Muhammadiyah Kelas 6, bertempat tinggal  Kahena RT 009 RW 017 Negeri Batu Merah Kec Sirimau Kota Ambon.”jelas Janet
Janet dalam  kronologis menjelaskan ,dari keterangan saksi Ahmad Zaky Syauta  Alias Zaky (12)  Pelajar SD Muhammadiyah kelas 6, alamat   Arbes RT 005 RW 017 Negeri Batu Merah Kec Sirimau kota Ambon.  bahwa pada awalnya saksi sementara berada di Rumah. Korban  bersama dengan rekannya  Sdr. ALI MARHUF LULANG mendatangi saksi di Rumahnya  mengajaknya mandi bersama di kolam samping rumah korban.Namun sebelumnya  saksi bersama dengan korban dan temannya mencari bapak saksi untuk saksi meminta ijin pergi mandi. pada saat saksi bertemu dengan bapak saksi kemudian Korban meminta ijin  kepada bapak saksi  untuk mandi  di kolam samping rumah korban.Namun   bapak saksi menyampaikan  bahwa *Jang mandi di arbes karna ada hujan Jang sampe banjir*. beber Janet
Kemudian lanjut Janet, saksi bersama dengan korban dan temannya pergi ke rumah korban yang bertempat di kahena pada saat sampai di rumah korban, korban meminta ijin kepada ibunya bahwa *mama Katong Pi mandi dolo di kolam orkai* kemudian Ibu korban menyampaikan kepada korban*Jang Dolo Candra ada hujan-hujan bagini* kemudian  korban menyampaikan kepada Ibunya *seng cuman pi cek Aer saja* .lanjutnya
Setelah itu saksi bersama dengan korban dan temannya pergi ke kolam orkai.Pada saat sampai di kolam orkai saksi bersama dengan korban dan temannya langsung mandi sekitar 20 menit pada saat selesai mandi saksi, korban dan temannya hendak pulang namun arus air sungai/kali sudah mulai kuat sehingga saksi, korban dan temannya mengikuti pesisir sungai/kali untuk pulang, namun dalam perjalanan arus air sungai/kali sudah kuat dan tidak dapat untuk melintasi sungai/kali.”sambungnya
“Korban melihat batu besar yang berada di tengah sungai/kali kemudian korban  menyampaikan kepada saksi dan temannya *We Katong (kita )  Lewat Batu Par menyebrang  kemudian saksi, korban dan temannya saling berpegangan tangan untuk melintasi batu tersebut namun pada saat Korban hendak ke batu yang berada di tengah sungai/kali,  kaki korban terbawa arus kemudian korban menyampaikan kepada saksi dan temannya *wi arus paleng kuat e Tarek Beta* . kemudian Korban melihat ranting pohon yang terlintang *korban menyampaikan lagi kepada saksi dan temannya bagaimana kalu Katong nae ini* saksi bersama dengan temanya mengikuti korban untuk naik ke ranting pohon tersebut kemudian saksi ALIM MARHUF LULANG Alias ALIM menyampaikan kepada korban *Candra seng bisa lewat gunung ka* kemudian  korban menyampaikan jalan buntu di atas mare kamong Iko bt ini e* saksi menyampaikan kepada korban *Candra Jang lewat sini lai* korban menyampaikan kepada saksi bahwa ini jalan satu-satunya untuk pulang atau tunggu hujan redah.
“Pada saat korban menahan ranting pohon dengan kedua tangannya, kaki kiri korban masih di tanah sedangkan kaki kanan korban sudah berada di air sambil mencoba untuk menyebrang ke batu yang berada di tengah sungai/kali .Namun pada saat korban menarik kaki kirinya *saski melihat ranting yang di genggam dengan kedua tangan korban pata sehingga korban terjatuh ke dalam air dan terbawa air.
Setelah Saksi melihat korban tenggelam dan terbawa arus -+ jarak 1 meter, saksi melihat  korban sempat menahan bebatuan yang berada di sungai/kali namun Karena derasnya arus air sehingga korban terbawa oleh arus.Kemudian saksi bersama dengan temannya pergi ke rumah korban yang berada di kahena dan memberitahukan kepada ibu korban terkait kejadian tersebut dan ibu korban bersama dengan masyarakat setempat untuk mencari korban.”jelas Janet
Atas kejadian tersebut,Pukul 13.20 Wit Babinkamtibmas Negeri Batu Merah 3 tim SAR tiba di lokasi dan membantu masyarakat untuk mencari korban.Pukul 17.15 Wit Babinkamtibmas desa galala bersama dengan warga setempat mencari korban di pesisir pantai Desa Galala.Pukul 17.20 wit korban di temukan di sekitaran pesisir JMP oleh Sdr. ABDULAH KAREPESINA, (26) Mahasiswa, Alamat Kahena RT 009 RW 01 dan  membawakan korban langsung ke Rumah Sakit Bhayangkara sudah dalam keadaan Meninggal Dunia  jenazah korban sudah di bawah oleh keluarga korban ke kampung halamannya  di Rohomoni Kepulauan Haruku.”tutup Janet.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.