Piru.malukubarunews.com – Ratusan juta Rupiah, uang makan minum di DPRD sbb, Hilang di telan Sekwan Suhna umaya. Tetapi aparat penegak Hukum terkesan menutup mata, pasalnya, Suhna umaya, terlihat santai santai saja. Percuma, jika para koruptor di sbb, di biarkan hidup mewah dengan uang Negara, sementara Rakyat begitu banyak yang terdaftar sebagai masyarakat miskin. Ternyata, APBD sbb, bukan untuk kesejahteraan Rakyat, melainkan, untuk menambah kekayaan para pegawai golongan atas.
Seperti yang sedang terjadi saat ini, kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten seram bagian barat propinsi Maluku. Suhna umaya, saat menjadi Sekwan di DPRD sbb, ia di laporkan oleh pihak Rumah makan Lestari, atas kasus, utang Pi utang, Suhna umaya di laporkan ke pengadilan dataran Hunipopu di piru, karena sudah dua tahun, Suhna umaya tidak membayar utang makan minum DPRD, kepada pihak Rumah makan lestari, padahal, di Rumah makan itulah, tempat, umaya mengambil makanan dan minuman untuk tamu di DPRD, dan makan bagi Anggota DPRD sendiri.
Di saat umaya berhutang di Rumah makan tersebut, mulai dari tahun 2022, sampai dengan saat sekarang ini, utang itu, belum juga di lunasi, yang jadi pertanyaan saat ini ialah, kemana anggaran makan minum DPRD selama dua tahun? padahal, dana tersebut, adalah dana Rutin yang setiap bulan cair tanpa hambatan. Kuat dugaan, dana yang telah cair, di duga, telah di gelapkan oleh Suhna umaya, selaku sekwan. salah satu sumber yang adalah pegawai di DPRD sbb, dia enggang menyebut namanya, ia mengatakan, Suhna umaya itu, orang nya, cukup licik sekali, dan dia juga susah untuk di proses, karena, dia akan menghalalkan segala cara, agar dia bisah terhindar dari jeratan Hukum. ucap sumber.
Sumber menambahkan, kita lihat saja seperti yang terjadi saat ini, kasus tersebut, sudah mulai diam, dan hampir hilang dari kejaran public, hal itu di karenakan, sikap aparat penegak Hukum yang terkesan, seakan menutup mata dari masalah ini, semoga, dengan muncul nya berita ini kembali, bisah membuka mata dan telinga para penegak Hukum yang telah tertutup. Harap sumber tutup.(MB-RM)
