Sinergi Polri dan Petani,Panen Jagung di Waetina Dorong Ketahanan Pangan Kabupaten Buru Provinsi Maluku 

oleh -47 Dilihat

BURU, MALUKUBARUNEWS.COM – Kepolisian Resor (Polres) Buru bersama Pemerintah Kabupaten Buru dan masyarakat petani sukses melaksanakan panen jagung pipil di Desa Waetina, Kecamatan Waelata, Sabtu (27/9/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak nasional yang digelar Polri untuk mendukung program swasembada pangan tahun 2025.

Panen raya tersebut disaksikan secara daring oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Maluku Irjen Polisi Dadang Hartanto. Di lapangan, hadir langsung Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang, Asisten II Setda Buru Efendi Rada, dan para pejabat lintas sektor.

“Panen ini adalah hasil kerja keras bersama. Kami dari Polres Buru mendukung penuh program pertanian sebagai bagian dari strategi keamanan pangan nasional,” kata Kapolres Buru, Sulastri Sukidjang.

Kegiatan panen jagung ini dilakukan di lahan milik Sujianto alias Gitum seluas dua hektare, dengan pendampingan aktif Bhabinkamtibmas Desa Waetina, Brigpol Slamet Mujianto. Jagung pipil yang dipanen merupakan varietas lokal yang ditanam sejak tiga bulan lalu dengan hasil mencapai 5–6 ton per hektare.

Kapolres Sulastri mengungkapkan rasa bangganya atas peran petani lokal dan Bhabinkamtibmas dalam mengembangkan pertanian jagung di daerah tersebut.

“Kita bangga, karena satu-satunya jagung pipil yang menjadi andalan saat ini ada di Buru. Semoga para petani tetap sehat dan bisa sejahtera dari hasil panen mereka,” tambahnya.

Selain fokus pada sektor pertanian, Kapolres juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan di wilayah Waelata, mengingat tren peningkatan kriminalitas.

“Meski kondisi kaki saya sedang dalam pengobatan, saya tetap turun langsung melakukan patroli. Kami akan terus mengejar pelaku kejahatan sampai ke liang semut sekalipun. Namun saya butuh dukungan masyarakat. Jagalah wilayah kita bersama-sama,” tegasnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buru, Syahrul Wahyu, menyebut keberhasilan panen ini adalah buah dari transformasi pertanian di Waetina pasca kerusakan Bendungan Waeleman. Petani beralih dari padi ke komoditas jagung dan cabe yang kini menjadi unggulan.

“Dulu Waetina dikenal sebagai penghasil padi sawah. Namun setelah rusaknya bendungan, para petani beralih ke jagung dan cabe. Kini Waetina menjadi pemasok utama jagung pakan ternak dan cabe di Buru,” jelas Syahrul Wahyu.

Pemerintah juga memastikan bahwa hasil panen petani akan terserap melalui Badan Urusan Logistik (Bulog). Perwakilan Bulog Kecamatan Waeapo, Ongky Laday, menyatakan kesiapan pihaknya membeli jagung pipil dari petani sesuai HET.

“Jagung akan disimpan sebagai cadangan pemerintah dan dikeluarkan sewaktu-waktu untuk menjaga stabilitas harga,” ungkap Ongky Laday.

Sebagai bentuk dukungan langsung, Kapolres Buru secara simbolis menyerahkan bantuan bibit jagung pipil sebanyak 10 kilogram kepada Kepala Desa Waetina, Suyetno Wibowo. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong keberlanjutan pertanian jagung di desa tersebut.

Dengan modal tanam mencapai Rp7 juta per hektare dan harga jual Rp6.400 per kilogram, jagung pipil terbukti memberikan keuntungan ekonomi bagi petani. Kendati demikian, hama seperti wereng dan tikus masih menjadi tantangan utama dalam budidaya komoditas ini.

Program panen raya ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan petani, namun juga memperkuat peran Polri dalam menjaga ketahanan pangan dan stabilitas sosial di daerah.(MB-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.