
Ambon,malukubarunews.com — Dalam rangka menanggapi situasi pasca bentrokan antar kelompok pemuda yang terjadi di wilayah Kecamatan Teluk Ambon, Polresta Pulau Ambon bersama Polsek Teluk Ambon menggelar pertemuan dengan warga Dusun Waringin Cap, Desa Wayame pada Kamis (16/10) sore. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara aparat dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.
Kegiatan yang berlangsung di Balai Dusun Waringin Cap tersebut dipimpin langsung oleh Kasat Binmas Polresta Pulau Ambon AKP Jafar Lessy, didampingi oleh Kapolsek Teluk Ambon IPTU M. Maulana Dikcy, S.Tr.K, serta Kanit Binmas IPDA Burhan Nawir. Turut hadir Kepala Desa Wayame Samsudin Menur, A.Md, Babinsa Serma Aryanto, para ketua RT/RW, serta sekitar 30 orang warga setempat.
“Keamanan bukan hanya tanggung jawab polisi. Ini adalah kewajiban kita bersama. Orang tua harus berperan aktif mengawasi anak-anaknya agar tidak terlibat dalam aktivitas negatif, terutama yang berkaitan dengan miras dan nongkrong malam hari,” kata AKP Jafar Lessy dalam arahannya kepada warga.
Ia juga mengingatkan agar setiap potensi gangguan segera dilaporkan ke pihak kepolisian melalui Call Center 110, agar petugas dapat merespons dengan cepat dan mengambil langkah pencegahan.
Sementara itu, IPDA Burhan Nawir menyoroti pentingnya komunikasi aktif antara tokoh masyarakat dengan aparat keamanan. Menurutnya, koordinasi yang baik sangat dibutuhkan terutama saat masyarakat menggelar acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
“Setiap kegiatan masyarakat, seperti pesta atau hajatan, sebaiknya dikomunikasikan lebih awal kepada Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan pihak Polsek. Tujuannya adalah untuk memastikan kegiatan berjalan aman dan kondusif,” ujarnya.
Dari pihak pemerintah desa, Kepala Desa Wayame, menyampaikan apresiasi atas inisiatif kepolisian menggelar pertemuan ini dan menegaskan pentingnya peran keluarga dalam menekan peredaran miras dan potensi konflik antar pemuda.
“Kami minta warga ikut terlibat aktif. Jangan ada lagi toleransi terhadap peredaran miras. Semua pihak harus peduli, mulai dari lingkungan keluarga, RT, hingga desa,” ungkap Samsudin Menur.
Dalam sesi tanya jawab, sejumlah warga mengusulkan agar razia miras lebih sering dilakukan, dan aparat keamanan hadir saat ada kegiatan masyarakat, terutama pada malam hari. Mereka menilai peredaran miras adalah pemicu utama bentrokan dan gangguan keamanan yang belakangan terjadi.
Menanggapi hal ini, pihak Polresta dan Polsek berkomitmen untuk meningkatkan intensitas patroli malam, melakukan razia minuman keras secara rutin, dan memperkuat kehadiran Bhabinkamtibmas dan Babinsa di tengah masyarakat.
“Kami akan tingkatkan patroli, fokus pada pencegahan peredaran miras, dan juga mendorong pemberdayaan pemuda agar terlibat dalam kegiatan positif,” ujar IPTU M. Maulana Dikcy.
Pertemuan yang berlangsung hingga pukul 16.47 WIT tersebut berjalan dengan aman, tertib, dan interaktif. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata kepolisian dalam membangun kemitraan yang strategis dengan masyarakat demi menciptakan kamtibmas yang kondusif di wilayah Teluk Ambon dan sekitarnya.(MB-01)