Banda -Malukubarunews.com – Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku melalui personel Kapal Polisi (KP) XVI-1005 melakukan aksi nyata dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir dengan menggelar kegiatan sapu bersih pantai di Desa Nusantara, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, pada Senin (21/7/2025).
Kegiatan ini dilakukan bersama masyarakat pesisir Banda Naira sebagai bentuk kolaborasi dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan laut dari ancaman limbah plastik, yang dinilai semakin mengkhawatirkan.
“Kegiatan sapu bersih yang dilakukan crew KP XVI-1005 Ditpolairud Polda Maluku pada hari Senin kemarin ini bertujuan untuk menjaga terumbu karang dari bahaya limbah sampah plastik,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Rositah Umasugi, Rabu (23/7/2025).
Personel Ditpolairud bersama warga mengumpulkan sampah plastik yang berserakan di sepanjang pantai Banda Naira, salah satu destinasi wisata sejarah dan bahari unggulan di Maluku. Sampah-sampah yang terkumpul kemudian langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagai bagian dari pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
“Sampah plastik yang dikumpulkan langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” ujar Rositah Umasugi.
Kegiatan ini dipimpin oleh kru KP XVI-1005 Ditpolairud Polda Maluku dengan melibatkan warga setempat, termasuk pemuda dan nelayan. Sinergi ini menjadi kunci dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga laut bersih, bebas dari ancaman plastik yang dapat membunuh ekosistem laut, terutama terumbu karang.
Aksi sapu bersih ini berlangsung pada Senin, 21 Juli 2025 di Desa Nusantara, salah satu wilayah pesisir strategis di Banda Naira yang terkenal tidak hanya karena keindahan lautnya, tetapi juga nilai sejarahnya sebagai pusat rempah dunia.
Polairud Polda Maluku menilai bahwa limbah plastik di wilayah pesisir menjadi ancaman serius terhadap kelangsungan ekosistem laut, khususnya terumbu karang yang menjadi habitat penting bagi biota laut dan sektor pariwisata lokal.
“Personel Polairud juga menghimbau masyarakat agar dapat menjaga lingkungan laut dari bahaya limbah sampah plastik. Sebab, sampah plastik merupakan ancaman bagi terumbu karang,” jelas Rositah Umasugi.
Kegiatan ini tidak hanya berdampak langsung pada kebersihan lingkungan, tetapi juga membangun semangat gotong royong serta memperkuat hubungan antara aparat keamanan laut dan masyarakat pesisir. Edukasi yang diberikan juga menumbuhkan kesadaran jangka panjang untuk merawat laut sebagai sumber kehidupan.
Aksi ini merupakan bagian dari program Polairud Polda Maluku untuk mendukung kelestarian laut melalui pendekatan humanis dan partisipatif. Dalam jangka panjang, kegiatan serupa akan digelar di berbagai titik pesisir lainnya di wilayah hukum Polda Maluku.(MB-01)