Ambon.malukubarunews.com – Pemerintah Kota Ambon lewat Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan menyelenggarakan kegiatan Gelar Pasar Murah ( GPM ).
GPM dilaksanakan pukul 08.00 WIT berlangsung di depan pelabuhan Enrico Selasa,11 Juli 2024 .
Dalam peninjauan Pj.Walikota Ambon Dominggus Kaya didampingi Pimpinan-pimpinan OPD atau mewakili yakni Sekkot Ambon, Kadus Pertanian dan ketahanan pangan, Kadis Perikanan dan Kadis Indag .
“Hari ini Kita baru melakukan Gerakan Pasar Murah(GPM) dan direncanakan selama 1 bulan 4 kali jadi setiap Minggu.Dan hari ini juga Kebetulan jadinya hari Kamis tapi minggu-minggu depan itu nanti setiap hari Selasa di jual seperti beras , sayur-sayuran dan ikan.Ini semuanya kita lakukan untuk menangani inflasi.”ungkap Pj.Walikota saat menghadiri dan sekaligus meninjau Gelar Pasar Murah ( GPM).
“Kita tahu daya beli masyarakat juga menurun karena kondisi ekonomi yang menekan tapi dengan adanya gerakan ini, diharapkan bisa membantu masyarakat kota Ambon untuk mereka punya kebutuhan pangan dari apa yang kita sampaikan tadi beras sayuran – sayuran dan ikan.”ujarnya
“Bagi Kaya,itu yang menjadi penting bagi kita .Dengan demikian harapan kita inflasi dan daya beli masyarakat tetap di jaga.Ini interfensi kalau Gerakan Pasar Murah ini harganya di bawah harga pasar.
Menurut Kaya,hal tersebut, bertujuan untuk menjaga keseimbangan supaya bisa bersaing dengan yang lain dan pedagang-pedagang di luar bisa menjaga mereka punya harga tidak terlalu menaikkan .”
“Itu sebuah cara untuk menjaga harga pasar tidak terlalu melonjak tinggi sehingga masyarakat tidak kesulitan.”tandasnya
Ia.mengaku memang posisi di sini. kita terlalu masuk ke sana nanti juga istilahnya bisa konfortasi dengan pedagang.Tapi ini bentuk yang resmi.Marena ini gerakan yang dianjurkan oleh pemerintah pusat dan itu terjadi di seluruh Indonesia “terangnya
“Hal ini kita berjalan dulu sambil kita melihat karena ini dinamika demokrasi yang berbeda-beda atau berubah-ubah kadang bisa naik kadang bisa turun kalau memang turun dan stabil masyarakat mungkin kita tidak melakukan intervensi tapi seandainya perlu lagi kita bisa setiap saat jadi veksibel kita bisa kapan saja melakukan intervensi ini .”hatur Kaya
Kaya juga mengaku kalau sampai masih ada inflasi tetap pelaksanaan ini jalan,
“ya , kalau selama itu dianggap harga tinggi dan berdasarkan hitungan BBS tapi juga kajian teman-teman kita di OPD masing-masing itu tinggi dan cukup menganggu daya beli masyarakat ya, kita interpensi.”tutur Kaya tutup (MB-AM)