Pengeloaan Keuangan dan Sistem Manajemen ASN Pemkot Ambon Terburuk di 11 Kabupaten Kota.Ini yang disampaikan  Walikota Ambon 

oleh -121 Dilihat
Ambon.malukubarunews.com – Pengelolaan keuangan dan Mark Sistem Manajemen ASN Pemerintah Kota Ambon paling terburuk di 11 Kabupaten Kota.Karena indikatornya  Opini Badan Pemirksaan Keuamgan ( BPK )  yang  lainya  sudah mendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga  kali berturut- turut ,Namun Pemerintah Kota Ambon masih bertahan dengan disklaiener dua  Tahun. “ungkap Pj.Walikota Ambon dalam sambutannya saat menggelar Apel pagi bertempat di Pattimura Park Senin,15 Januari 2024
Untuk itu dalam rangka memperbaiki pengelolaan Keuangan Pemerintah Kota Ambon,Bodewin  memerintahkan segerah lakukan penutupan  Kas pada seluruh OPD karena sudah melewati Tahun anggaran sampai tanggal 15 Januari 2024.
” Saya sudah perintah  segerah  lakukan penutupan kas pada seluruh OPD karena kita sudah lewat Tahun anggaran sampai tanggal  15 hari ini.”pintahnya
Bodewin menjelaskan,Inspektorat itu di bentuk khusus untuk  menjadi perpanjangan tangan pimpinan kepala daerah dalam rangka  melakukan pengawasan pemeriksaan menegakan aturan.
“Kalau itu  menjadi tugas inspektorat maka tidak bolah ada pegawai inspektorat yang turut terlibat dalam proses yang dilakukan oleh OPD kecuali ada perintah untuk pendampingan tapi kalau ada pegawai inspektorat yang mana membantu untuk membuat bukti- bukti palsu itu,diberhentikan saja.”Tidak idependen  dan profesional serta tidak berintegritas .”tegas Bodewin
“Saya menginginkan membuat pengelolaan keuangan di pemerintah kota ini, menjadi baik. siapapun  yang menghalangi harus disingkirkan.Kita tidak pernah mencari kesalahan orang lain .Karen tugas kita adalah menegakkan kebenaran
Selain itu,kewenangan penandatangan perjalanan dinas bagi  pegawai di instansinya itu  adalah menjadi tangungjawab kepala OPD saja.misalnya  pegawai dinas kesehatan yang melakukan perjalanan dinas tidak perlu sampai di kantor Walikota atau penjabat atau juga sekot .tapi cukup Kepala Dinas yang tanda tangan tapi telah  membuat telaan dan sebangainya.Sedangkan pejabat esalon II, pimpinan OPD tetap tanggungjawab Penjabat Walikota untuk menanda tangannya.itupun .berangkat yang penting-pentingnya saja.”tandasnya
“Kita akan melalukan pembayaran non Tunai tidak ada lagi pegawai menerima sesuatu yang resmi lewat transaksi tunai
Perjalanan dinas dengan membuka  rekening  di Bank Maluku. Sehingga dengan membuka rekening tersebut, kita langsung transpert .Hal ini bertujuan untuk  masing- masing dapat  mempertangungjawab apa yang diterima dan kalau temuan BPK langsung   ke orangnya.”ujarnya
Bodewin berharap kalau  ada persoalan sampaikan agar  kita akan menyuruh Inspektorat dampingi tetapi tidak ada inisiatif- inisiatif yang di bangun oleh pegwai inspektorat untuk melakukan hal- hal yang  bertentangan dengan kebijakan pemerintah untuk  perbaikan pengelolaan keuangan daerah .
Ditegaskan Bodewin,upaya untuk melakukan perbaikan pengelolaan keuangan ini seolah- olah sulit sekali .Jadi kalau kita ingin membersihkan dan yang masih bertahan dengan yang tidak bersih itu di singkirkan saja tidak perlu sesali.
Kita ini kapan akan  maju kalau.kita masih tinggal dengan cara- cara kerja yang tidak benar. Padahal kita ingin Kerja berubah menjadi baik.”Silahkan saja  menilai  seperti.apa tetapi tugas saya sebagai dari  awal cuman dua lanjutan yang sudah baik, ,pebaiki yang masih kurang.”tandas Bodewin lagi.
Kita upayakan untuk memperbaiki seluruhnya di kota Ambon  termasuk tata kelolah  keuangan.Jadi segerah di tutup kas di masing- masing OPD. karena kita sudah bagi UP untuk kerja OPD. “Siapkan seluruh pertangungjawab Tahun anggaran 2023 BPK akan masuk untuk memeriksa laporan keuangan pemkot 2023 .Oleh karena itu  seluruh OPD, PPTK sampai dengan bendahara segerah menyiapkan .
Dikatakan Bodewin Studi Banding dilakukan  cukup di  Wilayah Maluku saja tidak keluar di Kabupaten yang sudah maju. supaya  menjadi motivasi bagi kita untuk perbaiki pengelolaan keuangan .
Bodewi berharap lakukan tugas dengan baik, kota  ini mau jadi  baik tergantung  kita semua bukan tangangungjawab  BPK dan lain- lain .”pungkasnya (Ati )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.