Malteng .malukubarunews.com- Belum lama ini dipelabuhan Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (UPP) Kelas II Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah dihebohkan dengan terjadinya pembongkaran terhadap Aset Negara berupa sebuah Bangunan Toilet yang merupakan bangunan baru berdiri kokoh di area Pelabuhan.Toilet tersebut di bangun Agustus 2024 menggunakan anggaran kementerian dan sudah digunakan, namun dengan sengaja di dilakukan oleh salah satu warga sekitar Tulehu.
Kepala Pelabuhan UPP Kelas II Tulehu melalui bagian Pengelola Informasi dan Dokumentasi Rusandi yang dikonfermasi sejumlah wartawan di ruang kerjanya Rabu;7 Agustus 2024 mengatakan, awal kejadian disaat kantor tidak lagi beraktivitas semua pegawai sudah pada pulang, tinggal hanya petugas securiti sajs.Sekitar jam 7.30 WIT menjelang malam, Petugas security yang sedang menjalankan tugas pengamanan malam melapor hal kejadian tersebut ke pegawai pelabuhan yang kapasitasnya sebagai Koordinator Security bahwa ada terjadi pembongkaran terhadap Toilet umum oleh salah satu warga di sekitar pelabuhan yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal ( ABK) di Cantika 88 milik PT.Darma Indah Ambon alias S. Dia membongkar atau merusak dua Pintu yang sedang terkunci akibat pengaruh minunan keras ( Miras ).”ungkapnya.
Menurutnya, Toilet itu, dibangun untuk umum khusus kebutuhan para pengantar dan para pedagang di area pelabuhan.Oleh karena baru saja di bangun, maka Toilet itu di buka sebatas jam kerja selanjutnya di kunci lagi.
“Di Katakan Sandi, ini bukan hal baru yang dilakukan oleh S, namun sudah berulang- ulang kali .Bahkan kami sudah mediasi menyelesaikan secara kekeluargaan .Tapi yang bersangkutan tidak mau berubah.Sehingga kali ini, Dia sudah kami laporkan ke Polsek Salahutu untuk di proses secara hukum.
Kapolsek Salahutu yang diwakili Kanid Reskrim Bripka Purwanto SH mengatakan, kejadian pengrusakan di pelabuhan Tulehu itu secara resmi belum dibuat pelaporan polisi , sifatnya masih pengaduan.”
Menurutnya harapan dari pihak pelabuhan yang dalam hal ini Ibu Kepala Sahabandar pelabuhan,.meminta direstoratif jastic ( penyelesaian secara kekeluargaan.
” Perkara itu juga belum masuk dilaporan resmi jadi katong ( Kami ) di reskrim juga belum secara prosedur belum di tangani.”terang Purwanto
Ia, mengaku bahwa sesuai Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu ( SPKT ) yang melakukan piket hari itu, akan memanggil kedua belah pihak yang di rencanakan Jumat besok yakni Pihak Pelabuhan dan S disertai tokoh masyarakat dan Kepala Desa.”
Di singung wartawan bahwa kejadian tersebut sudah berulang – ulang kali dilakukan S, Kanid mengaku hingga detik ini pihak kami tidak tahu. langkah ke depan akan lebih upayakan melakukan patroli di area pelabuhan.
Pihak kepolisian tidak tinggal diam dengan perkara itu, sekecil apapun persoalan walaupun belum ada laporan Kami tetap tindak lanjuti supaya jangan mengembang dan melebar.”ujar Purwanto
“Kami inginkan di wilayah Salahutu tetap aman.Apa lagi menjelang pilkada ini.
Kapolsek juga sudah menegaskan bahwa kita menjaga situasi kamtimbmas.”tutup Purwanto ( MB-01 )