Ambon.malukubarunews.com .— Untuk pertama kalinya dalam sejarah institusi, Kejaksaan Republik Indonesia secara serentak melaksanakan Upacara Peringatan Hari Lahir Kejaksaan ke-80 di seluruh Indonesia. Di Maluku, upacara bersejarah ini dipimpin langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Agoes Soenanto Prasetyo, S.H., M.H selaku Inspektur Upacara, di halaman Kantor Kejati Maluku, Selasa (2/9/2025).
Berbeda dari Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) yang rutin diperingati setiap 22 Juli, peringatan Hari Lahir Kejaksaan RI jatuh pada tanggal 2 September, merujuk pada pelantikan Jaksa Agung pertama, Mr. Gatot Tarunamihardja oleh Presiden Soekarno pada 2 September 1945. Penetapan resmi ini dikeluarkan oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin sebagai bentuk penghargaan terhadap akar sejarah Kejaksaan dalam sistem hukum nasional.“Kemandirian jaksa sebagai penuntut umum dimulai sejak masa Dai Nippon. Nama ‘jaksa’ kala itu secara spesifik diperuntukkan bagi penuntut umum,” jelas Wakajati Maluku, Abdullah Noer Deny, S.H., M.H, saat membacakan sejarah singkat Kejaksaan RI.
Upacara dimulai dengan pengibaran Bendera Pataka Kejaksaan oleh Panji Adhyaksa, disambut penghormatan penuh dari seluruh peserta. Turut hadir dalam upacara tersebut Wakajati, para Asisten, Kepala Kejari Ambon, jajaran pegawai Kejati dan Kejari, serta pengurus IAD Wilayah dan Daerah Maluku.
Dalam amanat Jaksa Agung ST Burhanuddin yang dibacakan oleh Kajati Maluku, peringatan ini menjadi momentum refleksi dan evaluasi atas kinerja Kejaksaan dalam satu tahun terakhir.
“Momentum Peringatan Hari Lahir Kejaksaan ini kita maknai sebagai kesempatan untuk melakukan evaluasi dan introspeksi atas semua yang telah kita lakukan,” kata Kajati Maluku, Agoes S.P., membacakan amanat Jaksa Agung.
Peringatan tahun ini mengusung tema: “Transformasi Kejaksaan Menuju Indonesia Maju”, yang sejalan dengan arah kebijakan nasional dan prioritas pembangunan dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Dalam konteks ini, Kejaksaan dituntut untuk memperkuat peran sebagai institusi penegak hukum yang adaptif dan berorientasi pada pelayanan publik.
Jaksa Agung juga menyoroti pentingnya kesiapan seluruh insan Adhyaksa menghadapi perubahan hukum nasional, termasuk implementasi KUHP baru pada awal 2026 serta pembahasan RKUHAP yang sedang berlangsung.
“Saya mengapresiasi semua insan Adhyaksa. Saat ini kita kembali menjadi Lembaga Negara yang dipercaya oleh masyarakat setelah TNI dan Presiden,” ungkapnya, merujuk pada hasil survei Indikator dan Polling Institute tahun 2025.
Sebagai penutup amanatnya, Jaksa Agung memberikan 7 Perintah Harian yang dijadikan pedoman kerja seluruh jajaran Kejaksaan, termasuk penguatan integritas, penerapan UU KUHP secara cermat, serta optimalisasi peran Jaksa sebagai pengacara negara.
Sementara itu, Ketua Panitia Peringatan, Yunardi, S.H., M.H, selaku Asisten Tindak Pidana Umum Kejati Maluku, menyampaikan bahwa upacara ini merupakan penutup rangkaian peringatan Hari Lahir Kejaksaan ke-80.
“Mohon doa dari seluruh masyarakat Maluku, semoga Kejaksaan terus menjadi lembaga yang dipercaya rakyat,” ujar Yunardi dalam keterangannya kepada pers.
Peringatan ini bukan hanya seremonial belaka, tetapi menjadi penanda kuatnya komitmen Kejaksaan RI, khususnya di wilayah Maluku, dalam membangun sistem hukum yang profesional, humanis, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.(MB-01)