Ambon.malukubarunews.com – Kapolsek Kec.Nusaniwe bersama Kasie Humas Polresra Ambon Ipda Janet Luhukay menjadi narasumber di salah satu gereja di Kota Ambon Sabtu, 14 Oktober 2023
Rilis Humas Polresta Ambon ,Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk membahas peran aktif generasi muda gereja dalam upaya menimalisir terjadinya kenakalan remaja.
Kapolsek dan Kasie Humas Polresta Ambon,sama – sama mengupas dampak hukum dari perilaku negatif serta memberikan pandangan mengenai pencegahan dan penanggulangan radikalisme serta intoleransi.
Kapolsek Nusaniwe, Iptu John Anakota dalam sosialisasi memberikan penekanan tentang betapa pentingnya peran generasi muda gereja dalam menjaga moralitas dan perilaku positif.
Ia juga menekankan pentingnya pendekatan yang komprehensif dalam menghadapi masalah kenakalan remaja, yang juga mencakup pendidikan dan pengawasan dari gereja.
Dirinya juga menjelaskan secara mendalam tentang dampak hukum dari kenakalan remaja, menguraikan bagaimana perilaku negatif pada usia muda dapat berdampak besar pada masa depan remaja tersebut, serta konsekuensi hukum yang dapat dihadapinya.
Dia juga menambahkan,kehadiran kami dalam Sosialisasi ini merupakan bukti nyata kolaborasi positif antara Polri dan komunitas gereja dalam membangun masyarakat yang lebih aman dan bertanggung jawab
“Semangat kerjasama antara Polri dan gereja diharapkan akan terus berkembang, menciptakan generasi muda yang lebih sadar akan peran mereka dalam memajukan masyarakat yang lebih baik.”jelas Kapolsek Nusaniwe.
Selain itu,dalam rangka mencegah radikalisme dan intoleransi, Kasi Humas Polresta Ipda Janette Luhukay memberikan sosialisasi mengenai bahaya radikalisme dan intoleransi yang bisa mengancam kerukunan dan keamanan masyarakat.
Janet menjelaskan upaya yang dilakukan oleh pihak berwenang dalam pencegahan dan penanggulangan radikalisme diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada generasi muda gereja Ambon mengenai peran mereka dalam meminimalisir kenakalan remaja serta menjadi garda terdepan dalam upaya mencegah radikalisme dan intoleransi.’jelasnya (*)
