Kapal Tujuan Tulehu Alami Gangguan Lagi, Kadishub: UPP Harus Lebih Ketat.karena sudah berulang lagi 

oleh -21 Dilihat

Masohi, malukubarunews.com – Kapal penumpang KM Cantika Torpedo, milik PT. Pelayaran Darma Indah, kembali mengalami mati mesin saat berlayar dari Pelabuhan Amahai menuju Tulehu, pada Selasa pagi, 16 September 2025.

Peristiwa tersebut terjadi di perairan Latu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Kapal yang diketahui mengangkut puluhan penumpang itu mendadak kehilangan daya jelajah, hingga akhirnya harus diderek oleh kapal Priscilia milik perusahaan yang sama.

Salah satu penumpang, Alhidayat Wajo, membenarkan kejadian tersebut.“Kapal alami mati mesin di Latu,” ungkap Hidayat kepada wartawan, Selasa (16/9).

Akibat insiden ini, waktu tempuh pelayaran menjadi jauh lebih lama. Para penumpang harus menunggu proses penarikan kapal hingga akhirnya berhasil tiba di Pelabuhan Tulehu dengan selamat.

Menanggapi insiden tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Maluku TengahAli Nurlette, memberikan pernyataan tegas. Menurutnya, kasus KM Cantika Torpedo mengalami mati mesin bukan baru kali ini terjadi.

Ini bukan yang pertama. Sudah sekian kali KM Torpedo alami mati mesin. Bahkan pernah ada anggota DPRD yang marah karena keluarganya ikut jadi korban saat kejadian,” ujar Nurlette, Rabu (17/9), di Masohi.

Nurlette mengkritik Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Amahai dan Tulehu yang dinilai kurang cermat dalam melakukan pemeriksaan teknis sebelum menerbitkan izin berlayar.

KAUPP harus lebih jeli, lebih ketat. Jangan hanya keluarkan izin berlayar, tapi tidak cek kondisi mesin kapal. Itu sangat berbahaya,” tegasnya.

Ali Nurlette mengingatkan bahwa jalur pelayaran Tulehu–Amahai adalah rute utama masyarakat Maluku Tengah, sehingga keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama.

Inikan warga kita yang menggunakan jasa transportasi ini setiap hari. Sebagai Pemerintah Daerah, kami tidak ingin kejadian seperti ini terus berulang. Manajemen kapal dan otoritas pelabuhan harus evaluasi total,” tandasnya

Pihaknya berharap agar kejadian ini menjadi peringatan keras bagi seluruh operator kapal agar tidak abai terhadap standar keselamatan, terutama kondisi mesin dan perlengkapan darurat di kapal

Kapal KM Cantika Torpedo, yang diketahui dikelola oleh perusahaan milik Jonny de Quelju, kini kembali menjadi sorotan publik setelah beberapa kali mengalami masalah teknis serupa.

Pemerintah Daerah Maluku Tengah mendesak adanya pemeriksaan menyeluruh, baik terhadap armada kapal maupun sistem pengawasan pelabuhan, demi mencegah insiden serupa di masa mendatang.(MB)