Gubernur Maluku Letakkan Batu Pertama KOPDESKEL Merah Putih di Wayame

oleh -53 Dilihat

Ambon, MalukuBaruNews.com – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissaa, secara resmi memulai pembangunan fisik Gerai, Pergudangan, dan Fasilitas Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KOPDESKEL Merah Putih) di Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon, Jumat (17/10/2025) pukul 16.15 WIT. Acara ini merupakan bagian dari Groundbreaking Nasional pembangunan 80.000 KOPDESKEL Merah Putih yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.

Turut mendampingi Gubernur dalam kegiatan ini adalah jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Maluku, termasuk Pangdam, Kapolda, Aspidmil, Walikota Ambon, serta para pimpinan instansi vertikal dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Hadir pula secara virtual, Menteri Koperasi dan UKM serta Kepala Badan Gizi Nasional (BGN).

“Peletakan batu pertama ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah komitmen nyata pemerintah provinsi bersama pemerintah pusat untuk membangun kekuatan ekonomi dari desa,” kata Gubernur Hendrik Lewerissaa saat memberi sambutan.

Pembangunan KOPDESKEL Merah Putih bertujuan untuk menciptakan stabilitas harga pangan melalui penyediaan gudang dan gerai koperasi, memperkuat distribusi pangan bergizi, serta memberikan kepastian pasar bagi produk-produk lokal, terutama pertanian dan perikanan.

“Melalui program ini, kita ingin memastikan bahwa masyarakat desa tidak hanya menjadi objek, tapi juga pelaku utama dalam sistem distribusi dan ekonomi kerakyatan,” kata Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, yang turut hadir di lokasi kegiatan.

Desa Wayame dipilih sebagai titik awal pembangunan di Maluku karena dinilai strategis secara geografis serta memiliki potensi besar dalam sektor perikanan dan hasil bumi. Proyek ini diharapkan dapat menjadi model replikasi bagi desa-desa lain di wilayah kepulauan.

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, program KOPDESKEL Merah Putih merupakan bagian dari visi nasional “Bangun Koperasi Desa, Indonesia Jaya,” yang dirancang untuk menjawab tantangan ketahanan pangan, inflasi daerah, serta ketimpangan akses distribusi barang kebutuhan pokok di wilayah pelosok.

“Kami di Forkopimda Maluku siap mendukung penuh kebijakan strategis ini. Koperasi adalah tulang punggung ekonomi rakyat, dan keberpihakan pada koperasi adalah keberpihakan pada rakyat itu sendiri,” kata Kapolda Maluku, Lotharia Latif.

Sebagai bagian dari program nasional, pembangunan KOPDESKEL juga menyasar integrasi dengan program penguatan gizi nasional melalui koordinasi lintas sektor, termasuk dengan BGN dan Bulog. Langkah ini ditujukan untuk memastikan distribusi pangan sehat dan bergizi bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Kolaborasi antara koperasi dan program gizi menjadi fondasi penting untuk menciptakan generasi sehat dan produktif. Distribusi gizi tidak akan efektif tanpa dukungan infrastruktur koperasi yang memadai,” kata Kepala BGN, Rizal Maulana, dalam sambungan virtual.

Pembangunan di Wayame direncanakan rampung dalam waktu enam bulan, dengan operasional penuh dimulai pada pertengahan 2026. Pemerintah daerah akan terus memantau progres dan memastikan keterlibatan masyarakat lokal dalam seluruh tahapan pelaksanaan.

Dengan peluncuran proyek ini, Maluku menunjukkan kesiapan penuh dalam menyongsong transformasi ekonomi desa berbasis koperasi dan ketahanan pangan, sejalan dengan arah pembangunan nasional yang inklusif dan berkeadilan.(MB-01)