Ambon, MalukuBaruNews.com – Pemerintah Kota Ambon bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar kegiatan Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila kepada Kelompok Masyarakat bertema lingkungan dan budaya, pada Sabtu, 18 Oktober 2025. Acara ini berlangsung di Patimura Park Kota Ambon dan dihadiri langsung oleh Walikota Ambon, Bodewin Wattimena.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut juga Kapolresta Ambon, Sekretaris Kota Ambon, Komandan Marinir Ambon, sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkot Ambon, serta Kepala BPIP Peduli Lingkungan, Insinyur Prakorso.
Dalam sambutannya, Walikota Ambon menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan yang dinilai strategis dalam membumikan nilai-nilai Pancasila secara nyata kepada masyarakat.
“Atas penyertaan Tuhan Yang Maha Kuasa, kita diperkenankan hadir dalam kegiatan penguatan relawan gerakan kebajikan Pancasila. Ini bukan hanya seremoni, tetapi aksi moral dan sosial yang lahir dari hati dan diwujudkan dalam tindakan nyata.”ungkap Walikota Ambon, Bodewin Wattimena.
Wattimena juga menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Kepala BPIP untuk kedua kalinya ke Ambon dan menyebut bahwa kedatangan ini merupakan bukti komitmen terhadap janji membantu kota Ambon, khususnya dalam persoalan lingkungan.
“Terima kasih karena telah memenuhi janji untuk kembali dan hari ini membawa bantuan 50 tempat sampah bagi Kota Ambon. Ini bukan hanya simbol kepedulian, tetapi bagian dari pendidikan karakter masyarakat melalui tindakan nyata.” ujarnya.
Dalam pidatonya, Walikota juga menyinggung pentingnya peran budaya sebagai kekuatan perekat sosial di tengah masyarakat yang majemuk. Ia menyebut bahwa branding Ambon sebagai Kota Musik Dunia lahir dari nilai-nilai budaya lokal yang dijaga dan diwariskan oleh leluhur.
“Musik hanyalah simbol. Di baliknya ada adat, ada nilai-nilai seperti pela, gandong, rasa potong di kubur, dan semua ini adalah manifestasi dari Pancasila yang hidup dalam keseharian kita…,” tegas Wattimena.
Ia menekankan bahwa Kota Ambon dan masyarakatnya telah membuktikan kekuatan nilai budaya dan Pancasila dalam merespons berbagai krisis, termasuk konflik sosial di masa lalu. Menurutnya, hal ini tidak lepas dari peran Pancasila sebagai falsafah hidup dan dasar negara yang menyatukan.
“Kami pernah mengalami konflik sosial, tapi cepat pulih. Itu karena selain Pancasila, kami punya nilai adat dan budaya yang kuat. Di Ambon, Pancasila bukan dokumen formal, tapi nafas hidup bersama.” lanjutnya.
Kegiatan ini, menurut Walikota, menjadi medium untuk memperkuat kesadaran kolektif, khususnya bagi relawan yang akan menjadi agen penyebar nilai-nilai kebajikan Pancasila di tengah masyarakat.
“Relawan Pancasila harus dibekali semangat, pengetahuan, dan jejaring yang kuat. Mereka akan menyebarluaskan nilai gotong royong, solidaritas, dan toleransi, termasuk lewat ruang-ruang digital yang hari ini dipenuhi oleh narasi yang memecah.”tandas Wattimena.
Ia pun menegaskan bahwa membumikan Pancasila tidak bisa berhenti pada sosialisasi, tetapi harus menjadi gerakan berkelanjutan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat secara inklusif.
“Kami di Kota Ambon berkomitmen menjadikan Pancasila sebagai landasan dalam menghadapi tantangan global dan menjaga semangat orang basudara dalam kehidupan sehari-hari.”pungkasnya.(MB-01)