Piru.malukubarunews.com – Husein Latip, adalah salah seorang Calon anggota DPRD sbb yang gagal, dia juga, adalah mantan Nara pidana atas kasus Cinabar, Husein setelah gagal karena iming iming untuk menjadi Anggota DPRD tidak berhasil, kini dia terlihat seperti orang yang depresi, dan kelaparan. Pasal nya, Husein pernah menyuruh istrinya untuk datang ke kantor Desa Lokki, pada saat itu, pegawai kantor pos sedang mengadakan proses pembagian beras miskin kepada warga Desa Lokki. dan proses pembagian beras itu, di lakukan di kantor Desa Lokki.
Warga penerima bantuan beras juga, berasal dari dusun dusun di petuanan Desa Lokki. Di saat proses pembagian beras sedang berlangsung, tiba tiba istri Husein datang dan langsung dia menyampaikan kepada pegawai kantor pos dan stap Desa Lokki, ia mengatakan, kalau ia di suruh oleh suaminya Husein, untuk mengambil beras jata milik penjabat Desa Lokki, Amrosis putileihalat. Penyampaian itu sontak mengagetkan warga penerima bantuan beras, dan pegawai kantor pos,
Untuk di ketahui, beras tersebut, hanyalah milik warga miskin, dan tidak ada yang nama nya jata buat penjabat kepala Desa, dari situlah, membuat Husen Latip, menaru dendam terhadap stap Desa Lokki. Menurut keterangan dari salah seorang warga Desa Lokki, kita sebut saja Lukas, bukan nama yang sebenar nya, Lukas kepada media ini via telepon Senin 22 Juli 2024, ia mengatakan karena istri Husein mendapat teguran dari pegawai kantor pos, membuat Husein geram dan dia sepertinya mulai dendam dengan pemerintah Desa Lokki. dan akhirnya dia langsung menemui Zakaria Mata kena Alias Heri, dan Heri juga adalah Mantan Nara pidana kasus pembunuhan ipar nya sendiri. Heri adalah warga Desa Lokki. Saat itu, saya melihat Husein dan Heri mulai bersepakat untuk melawan pemerintah Desa Lokki, dalam Hal ini, stap Desa. Ucap Lukas.
Lanjut dia, Heri sendiri sudah lama menaru dendam dengan stap di Desa Lokki, karena Heri kecewa dengan proposal nya, sebab, proposal itu tidak di akomodir oleh stap Desa, kalau masalah ini, saya taubanyak, ucap Lukas, awal nya, Heri telah memasukan proposal bantuan peralatan bengkel Motor kepada pemerintah Desa Lokki, dan proposal itu sudah terkabul, karena pemerintah Desa Lokki telah memberikan bantuan itu kepada Heri Matakena, selain itu, Heri juga menerima bantuan yang sama dari Unpati Ambon, dan di duga, bantuan peralatan bengkel yang di serahkan oleh pemerintah Desa kepada Heri, dia telah menjual bantuan itu, dan itu telah di ketahui oleh pemerintah Desa Lokki. beber Lukas.
Tambah dia lagi, mengetahui bantuan itu di duga telah di jual, sehingga proposal Heri yang kedua, tidak lagi di akomodir oleh pemerintah Desa Lokki, dan proposal yang kedua, Heri meminta bantuan peralatan bengkel Mobil. Itu lah yang menjadi bahan pertimbangan pemerintah Desa Lokki, karena pemerintah Desa sendiri memper timbangkan terkait dengan Anggaran, dan juga kemapuan Heri tentang kerusakan mobil yang tidak di mengerti oleh Heri, yang lebih fatal lagi, pemerintah Desa mempertimbangkan terkait bantuan yang di duga, telah di jual oleh Heri. Jelas Lukas geram.
Itu juga menjadi penyebab, sehingga Heri menaru dendam terhadap pemerintah Desa Lokki, setelah itu, dua mantan Nara pidana ini, menuju ke Dusun Olas, mereka berdua ketemu dengan La Ode Muhamad, Ode Muhamad, adalah warga Dusun oles, Desa Lokki, dia juga pernah menjadi pegawai Honor di puskesmas Tanah Goyang, cuma karena semasa tugas, Ode di kabarkan sebagai pegawai Honor yang malas, padasaat masa pandemi, (Covid 19 ), saat itu, pegawai kesehatan di puskesmas Tanah Goyang bersama dengan pihak kepolisian, mereka melakukan operasi yustisi di seputaran Desa Lokki, saat itu, semua pegawai kesehatan yang berada di puskesmas Tanah Goyang, turun langsung ke Lapangan, dan itu Rutin di Lakukan, akan tetapi, Ode saja yang di kabarkan malas, dan pada saat pembayaran uang Covid, kepada petugas kesehatan, Ode tidak terdaftar di absen, dari situlah, Ode langsung memilih berhenti dari puskesmas. Beber Lukas.
Lanjut dia lagi, Ode sempat datang ke kantor Desa Lokki untuk menanyakan upa kerjanya di kantor Desa, tetapi, pihak pemerintah Desa mengatakan, semua sudah di bayarkan kepada pegawai kesehatan, dan proses pembayaran di lakukan, berdasarkan nama nama yang di berikan oleh pihak puskesmas kepada pemerintah Desa Lokki, dan pembayaran itu di lakukan, berdasarkan SK. dari situlah, membuat Ode juga dendam kepada pemerintah Desa Lokki. beber Lukas.
Selain Ode yang di temui oleh dua Mantan Napi itu, 5 orang perempuan yang di duga sebagian adalah pelakor, mereka juga di Rangkul oleh Husein dan Heri. ke 5 perempuan ini, mereka adalah warga Lokki, yang berdomisili di Luar Desa Lokki. Mereka juga memiliki kasus yang ber beda beda, ada yang kabur tinggalkan suami dan anak, ada yang kabur karena di kejar koperasi simpan pinjam, ada juga yang kabur karena berutang di perahu yang menjual barang perabotan. dan mereka semua, memiliki KTP luar, bukan KTP sebagai penduduk Lokki. Bongkar Lukas.
Lukas membeberkan, seperti: Yosina Mustamu, ia memiliki kasus, akrap di bilang, Rumah tangga tidak jelas, karena dia di duga meninggalkan suami dan anak nya. Yosina juga sempat terjerat kasus pelakor, karena ia ketahuan telah berselingkuh dengan suami orang. dan Yosina memiliki KTP Ambon. Kemudian Lesly Matakena. ia juga memiliki Rumah tangga yang tidak jelas, karena meninggalkan suami dan Anak, Lesly juga, terkena kasus pelakor, karena dia di kabarkan, berselingkuh dengan suami orang. dan Lesly berdomisili bukan di Desa Lokki. Selain itu: Desy poceratu, alias Nely, dia memiliki kasus lari dari koperasi simpan pinjam, dan Neli sempat kabur ke kamariang. Lanjut lagi dengan : Fransina Salawane, status tidak menikah, tetapi dia ngotot harus mendapat bantuan. dan yang terakhir: Naomi Silaka / Riri, kasus kabur dari Lokki, karena berhutang di perahu bot. Dan dia kabur ke lnamosol, hinga berdomisili di lnamosol, ia juga sempat terdaftar sebagai calon Anggota DPRD dari partai PKN dapil lnamosol. kini mereka semua, sedang di Rangkul oleh Husein Latip dan Heri Matakena. Husein adalah mantan Napi kasus Cinabar. dan Heri Matakena mantan Napi kasus membunuh iparnya sendiri. Pungkas Lukas kesal.
Lukas mengaku kesal, karena saya melihat wajah perempuan 5 orang ini di dalam Rekaman video, saat mereka melakukan demo di depan kantor inspektorat kabupaten Seram bagian barat. sekarang, saya dengar isuh, kalau kelompok ini Rencana mau bertemu dengan Setda sbb dan penjabat bupati, tujuan mereka yang saya dengar cerita di Lokki, apabila mereka ketemu Setda dan penjabat bupati nanti, mereka akan meminta bantuan dana untuk membayar Mobil yang mereka pakai untuk demo, karena, mobil yang mereka pakai, mereka belum membayar, selain itu, mereka juga akan meminta tambahan dana buat mereka mau demo lanjut. Jelas Lukas menutup.(MB-MR)