Ambon, Malukubarunews.com – Disiplin dan kepatuhan terhadap kode etik kembali menjadi sorotan utama di lingkungan Kepolisian Daerah Maluku. Dalam apel gabungan yang digelar Rabu pagi (9/7/2025), Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Maluku, Brigjen Pol Imam Thobroni, secara tegas mengingatkan seluruh personel Direktorat Samapta Polda Maluku untuk tidak melakukan pelanggaran dalam bentuk apapun.
Apel yang berlangsung di Markas Komando Ditsamapta Polda Maluku ini diikuti oleh seluruh jajaran personel Ditsamapta dan dihadiri langsung oleh Direktur Samapta. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pembinaan internal sekaligus penguatan komitmen terhadap profesionalisme anggota Polri dalam menjalankan tugas.”Tugas di kepolisian tergantung bagaimana kita memaknainya.Kalau kita yakin sebagai sesuatu yang bermanfaat dan menyenangkan,maka akan terasa ringan.Namun jika terus mengeluh maka akan terasa berat.’terang Wakapolda Maluku, Brigjen Imam Thobroni, dalam amanatnya di hadapan personel.
Penekanan yang disampaikan Wakapolda bukan tanpa alasan. Ia melihat pentingnya penguatan karakter dan sikap profesional setiap anggota Polri sebagai pondasi utama dalam menjaga citra institusi. Menurutnya, personel harus memiliki kesadaran penuh bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, baik terhadap karier pribadi maupun kehormatan korps.
*Kita ini polisi danada aturan yang harus dipatuhi jangan sekali -sekali melakukan pelanggaran yang bisa mrrugikan diri sendiri dan mencoreng nama baik kesatuan.”” tegasnya.
Dalam konteks ini, Brigjen Imam menyoroti pentingnya pola pikir dan sikap kerja yang konstruktif. Ia menilai bahwa rasa tanggung jawab dan kedisiplinan bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga menjadi identitas moral seorang anggota Polri dalam melayani masyarakat.”Disiplin itu pondasi utama .Tanpa Disiplin ,kita akan mudah tergelincir dalam pelanggaran ,baik yang bersifat administratif,disiplin maupun kode etik.Dan semua itu bisa berdampak fatal.” sambungnya.
Apel ini juga menjadi media evaluasi dan komunikasi dua arah antara pimpinan dan anggota. Direktur Samapta Polda Maluku turut menggarisbawahi pentingnya keterbukaan dalam menyampaikan kendala maupun dinamika operasional di lapangan.
Salah satu personel Ditsamapta yang turut hadir, menyatakan bahwa arahan dari Wakapolda menjadi motivasi tersendiri bagi dirinya dan rekan-rekan sejawat.”Kami merasa lebih diingatkan kembali soal prinsip dasar sebagai polisi,terutama dalam menjaga integritas saat bertugas,”tegasnya .
Langkah tegas Wakapolda ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan internal, terutama dalam membangun kembali kesadaran kolektif di tubuh Polri Maluku, menyusul berbagai sorotan publik terhadap institusi kepolisian secara nasional beberapa waktu terakhir.
Sebagai institusi penegak hukum, Polri memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan publik. Penegakan disiplin internal merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
Wakapolda menutup amanatnya dengan pesan lugas.”jangan kompromi terhadap pelanggaran,Jangan tunggu diproses baru sadar.”Jadikan aturan sebagai pedoman,bukan ancaman.”tutupnya (*)