Ambon.malukubarunews.com – Menindaklanjuti rapat perdana dan silatutahmi komisi II DPRD Maluku dalam hal memulai beraktivitas di November 2024 Jumat kemarin .yang saat itu tidak sempat hadirnya PT Pertamina ,maka Komisi II bersepakat menggelar rapat kembali Senin hari ini.(Red)
Pantauan media ini,rapat Komisi II DPRD Maluku menggelar rapat bersama mitra Senin,11 November 2024 di bagi dua sesi .sesi pertama bersama Mitra yakni Kepaka Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku, Bulog dibuka secara umum dan pada sesi kedua tertutup antara PT Pertamina dan Pihak Bulog . Di sesi kedua tersebut berlangsung lama kurang lebih 3 jam bertempat yang sama di ruang rapat Komisi II DPRD Maluku
Ketua Komisi II Irawadi SH usai Rapat internal kepada sejumlah wartawan menjelaskan,tadi komisi rapat bersama PT Pertamina dan Bulog secara tertutup karena banyak hal yang kita bicarakan khusus untuk pertamina itu terkait dengan kuota BBM baik subsidi maupun non subsidi .
Irawadi mengaku memang PT Pertamina dalam penjelasannya sangat rincih dan jelas terkait dengan penyaluran kuota BBM di dua wilayah pulau seram dan luar seram secara umum.
Irawadi juga mengaku bahwa memang terjadi di lapangan selama ini ada oknom yang selalu memainkan itu baik di pengejer maupun di distributor dan ini butuh kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dalam hal ini dinas perdagangan dan Pendustrian yang sebagai perwakilan dari pemerintah daerah dan antara suku dalam fungsi pengawasan terkait penyaluran BBM.”
Lanjut Irawadi ,bukan saja PT Pertamina yang komisi pertanyakan,tetapi Pihak Bulog demikian dengan persediaannya beras dan gula dalam rangka menghadapi Natal dan Tahun baru .”Insyaallah dari pihak bulog sudah menjelaskan bahwa sampai Januari itu ketersediaan dan beras gula dan semua itu masih suplus tidak perlu diragukan mereka siap untuk melakukan operasi pasar bilamana itu terjadi kelangkaan di pasar .”
Irawadi menjekaskan, program kita komisi ke depan sesua visi dan misi kita adalah melakukan penambahan kuota BBM terutama minyak tanah.
Menurutnya , informasi dari Pertamina tadi bahwa memang kalau ini tidak diperjuangkan semakin lama semakin habis di Pertamina karena ada peralihan dari minyak tanah ke gas itu bagian program pemerintah pusat dan sepertinya di Maluku ini dan Papua kita belum siap peralihan ini ( minyak tanah ke gas )jadi kita masih butuh penyesuaian dan minyak tanah untuk memperjuangkan kuota di pusat melalui PT mika .
Selain itu,terkait limbah di wetar dari dinas lingkungan hidup akan tetap mengawal menindaklanjuti,menurut Irawadi mereka juga baru terima informasinya itu hari ini setelah Wakil Ketua I pak John menyampaikan itu,kita tetap kawal isemua pembangunan di Maluku persilahkan welcom termasuk investor yang penting tidak akan merugikan masyarakat untuk merusak ke lingkungan hidup.”tutup Ketua Komisi II Irawadi (MB-01)