Piru.malukubarunews.com – Dugaan kejahatan yang di lakukan oleh 3 orang penyelenggara pemilihan umum di wilaya Huamual kabupaten seram bagian barat propinsi Maluku, kini mulai terbongkar. hal ini, di ceritakan oleh salah satu dari anggota penyelenggara pemilihan umum yang tak ingin namanya di sebutkan, menurut sumber, di saat pleno di PPK huamual sementara berjalan, baku tawar pung mulai di lakukan oleh penyelenggara dan oknum caleq. tawaran itu datang dari anggota panwas kecamatan Huamual kepada kami di PPK.
Padasaat itu, Jabar datang ketemu dengan kami, dia menawarkan kepada kami, dalam candaan nya, Jabar mengatakan kepada kami, kalau mau makan ikan besar, ini ada tawaran dari salah satu oknum colon Anggota DPRD kabupaten seram bagian barat, namun sebagai bawahan saya cuma dengar dan tidak mengeluarkan satu pun ucapan, jelas sumber.
Tidak lama kemudian, saya melihat Jabar sudah bertemu dengan ketua PPK Huamual Armin Tamala. entah apa yang mereka bicarakan saya juga tidak tau, karena mereka terlihat seakan cuma berbisik saja, tidak lama kemudian saya sudah melihat datang lagi ketua PPS desa Lokki Krisian, saya pun mencoba untuk mencaritau apa yang sedang mereka bicarakan, ternyata mereka sedang membicarakan penawaran dari salah satu caleq yang ber inisial OM.
Saya pun terus memantau pergerakan mereka, tidak lama kemudian mereka menghilang dari tempat pleno, setelah saya caritau ternyata mereka bertemu dengan OM di rumah salah satu warga di desa Luhu, dalam pertemuan itu, Armin Tamala, krisian, dan Jabar payapo di berikan lembaran cek yang belum tersisih, cek itu di berikan oleh OM dan mereka di suruh untuk mengisih nilainya sendiri. beber sumber.
Awalnya nilai yang mau di catat di atas cek itu cuma Rp 250 juta saja, tetapi Jabar payapo justru malah menyuru untuk di bulatkan menjadi Rp 300 juta, dan angka itu langsung di tulis pada cek kosong yang di serahkan oleh OM kepada mereka. ucap sumber.
setelah selesai pertemuan dengan OM, mereka kembali ke tempat pleno, mereka terlihat gembira sekali. Papar sumber geram. setelah merekan menerima anggaran itu, mereka langsung mengerjakan tugas mereka dan hasilnya benar sesuai dengan tugas yang OM berikan kepada mereka.
Tambah sumber lagi, jadi bila ada media yang memberitakan tentang kenakalan mereka, saya sangat berterimah kasih sekali, karena mereka bertiga adalah anggota penyelenggara dan pengawasan pemilihan umum yang paling mata duitan, apalagi Jabar payapo, dia lebih memilih uang daripada tugas dan tanggung jawab sebagai lembaga pengawasan, bahkan di saat pleno di tingkat PPK Huamual, Jabar payapo terlihat jarang hadir untuk ikut pleno, bahkan di lokasi pleno juga Jabar tidak kelihatan sekali, Jabar datang ke tempat pleno jua cuma sekali sekali saja, sepertinya, Jabar datang itu apabila hasil pleno sudah menuju ke daerah daerah yang di duga akan di lindungi oleh Jabar saja, setelah itu, Jabar menghilang dari tempat pleno. “Papar sumber tutup.(MB-MR)