Tidak puas dengan gaji nya, kepsek SMA N 8 Huamual di duga, peras siswa demi kebutuhan hidup.

oleh -123 Dilihat

Piru.malukubarunews.com – Darmin Loilatu, kepala sekolah SMA Negeri 8 Huamual, di duga memeras Ratusan siswanya untuk kebutuhan hidup sehari hari, perbuatan Darnin, merupakan perbuatan biadap yang dapat merusak citra pendidikan di propinsi Maluku.

Untuk di ketahui, jumlah siswa di SMA Negeri 8 Huamual, sebanyak 200 siswa lebih, selain itu, total dana bosda, dan bosnas di setiap tahun, bisa mencapai Rp 600 juta Rupiah, dengan Dana bantuan pemerintah terhadap sekolah yang sudah cukup besar seperti begitu, tetapi, Darmin Masi juga melakukan dugaan pemerasan terhadap siswa lewat dana komite, dana yang di kumpulkan oleh Darmin lewat uang komite di setiap tahun, bisa mencapai Rp 100 juta, jumlah ini di dapat, berdasarkan keputusan oleh pihak sekolah kepada siswa, yaitu, satu siswa di kenakan Rp 35 000 untuk satu bulan.

Pungutan tersebut, sepertinya bukan pungli, tetapi sudah masuk sebagai bentuk pemerasan, sebap, .Minggu kemarin, siswa yang tidak membayar uang komite, di suruh keluar dari dalam Ruangan oleh dewan guru, dan Darmin Loilatu selaku kepsek juga menyetujui hal itu. siswa di suruh keluar dari dalam Ruangan, dan tidak di perkenankan untuk mengikuti tes semester. Akibat dari ancaman itu lah, sehingga ratusan siswa menjadi korban kebiadaban Darmin Loilatu. Bahkan setelah siswa di suruh keluar, salah satu dewan Guru, La Ode Hasarudi, mengancam siswa dengan kata kata yang tidak pantas, Rudi mengatakan, bagi siswa yang tidak mau membayar uang komite, silahkan keluar saja dari sekolah ini.

Selain itu, siswa juga di ancam dan di tekan oleh Rudi, Siswa di suruh berjumur di halaman sekolah dan tidak di perkenankan untuk masuk ke Ruangan, dan juga tidak di berikan kesempatan untuk keluar dari halaman sekolah, kuat dugaan, Rudi takut jangan sampai tindakan nya di ketahui oleh masyarakat Tanah goyang, karena sekolah SMA Negeri 8, berada di dusun tanah goyang desa Lokki kecamatan Huamual kabupaten seram bagian barat propinsi Maluku.

Perbuatan biadap Darmin selaku kepsek, dan Rudi, sudah dua tahun berturut turut, di tahun yang lalu, siswa pernah di suruh keluar dan di usir dari sekolah agar tidak mengikuti tes, tetapi, aksi Darmin dan Rudi langsung mendapat tanggapan dari masyarakat di dusun Tanah Goyang, dan ke esokan harinya, siswa di berikan kesempatan untuk kembali mengikuti tes, sekarang aksi biadap Rudi dan Darmin kembali di lakukan lagi,

Selain siswa yang Masih sekolah, siswa yang sudah lulus juga Ijasa nya tidak di berikan oleh Darmin dan Rudi, dengan alasan, harus melunasi uang komite dulu baru bisa dapat Ijasa. Mereka berdua, menagih uang komite dari siswa, seperti Rentenir datang untuk menagi kredit motor dari konsumen nya. dulunya, perbuatan biadap ini juga pernah di lakukan oleh Mantan kepsek Abidin Papalia, tetapi Abidin langsung mendapat teguran keras oleh pihak polres kabupaten seram bagian barat, dan Abidin langsung berhenti, tetapi setelah Abidin tinggalkan Sekolah itu, perbuatan biadap ini di lanjutkan oleh dua Guru yang mungkin sedang melarat. karena, Darmin dan Rudi, masih terus mengejar siswa dengan tagihan itu.(MB-MR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.