Piru.malukubarunews.com – Direktur Rumah sakit umum Daerah kabupaten seram bagian barat propinsi Maluku Geri di sebut oleh tenaga medis di RSUD piru tukang pembohong, hal ini disampaikan oleh beberapa tenaga medis kepada media ini di piru Senin 1 April 2024,
Dalam keterangan pers, mereka menyebut Pemda sbb dan direktur Rumah sakit umum Daerah Piru, Geri, bersama pj bupati sbb Andi Candra as adudin pembohong, pasalnya sudah 3 bulan lamanya gaji para pegawai honorer, belum juga di bayar, bukan saja itu, BPJS, jasa umum, Gaji ASN, THR, semua belum juga di bayarkan oleh Pemda sbb, padahal sudah ada kesepakatan tertulis yang di buat antara Pemda sbb dan kami tenaga medis, ucap beberapa tenaga medis kepada awak media,
Dalam kesepakatan bersama, Pemda sbb telah berjanji, sampai dengan batas waktu sebelum 10 hari menjelang lebaran, semuanya sudah selesai, namun kenyataan nya, kesepakatan bersama itu cuma sebuah rekayasa saja,
Untuk di ketahui, hari ini kamis 4 April 2024 semua hak para tenaga medis belum juga di selesaikan oleh Pemda sbb, hak hak yang belum di bayar, berdasarkan Rilisan lewat pesan watsaap yang di kirimkan lagi oleh salah satu tenaga medis yang isinya, sampai sekarang gaji Honor (3 bulan)
BPJS,
Jasa umum,
Gaji ASN
THR
Semuanya belum juga di cairkan,
Selain itu, lewat percakapan lain dengan salah satu tenaga medis, beginilah akibat dari pj bupati Andi Candra as adudin mengangkat direktur yang tidak paham.dengan aturan dan juga manejemen Rumah sakit, ucap sumber,
lanjut dia, Andi Candra mengangkat Geri untuk menjadi direktur Rumah sakit berdasarkan orang yang berasal satu daerah dengan Andy Nur Akbar, dan semua ini di atur oleh Akbar, karena Akbar adalah orang dekatnya pj bupati sbb, beber sumber,
Dari keterangan sumber, dapat kita simpulkan ternyata, struktur pemerintahan yang di atur oleh pj bupati Andi Candra bukan di lihat dari kemampuan ataukah pangkat, tetapi berdasarkan kepentingan, hal ini justru bukan nya untuk kemajuan daerah tetapi demi kepentingan tertentu,
Pantasan saja hak hak para tenaga medis belum juga di selesaikan oleh pemerintah daerah tetapi di tektur RSUD terlihat diam saja,
kalau memang sudah seperti begini, apakah kita harus diam dan membiarkan saudara saudara kita yang sedang menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan di RSUD piru mereka harus berjuang sendiri sendiri untuk mendapatkan hak hak mereka? ataukah kita Masi terus mau saja untuk menjadi penjilat demi membela para pemimpin yang tidak memiliki perasaan tentang penderitaan saudara saudara kita di RSUD piru, silahkan putuskan saja sendiri,
Kalau kita simak dari penjelasan sumber, ternyata Andi Nur Akbar bukan saja mengatur semua proyek daerah demi kepentingan Andi Candra as adudin, tetapi sistem pemerintahan juga telah di atur oleh Akbar demi kepentingan tertentu, entah apa maksud dan tujuan Akbar selanjut nya?
Dalam ucapan akhir di antara oknum tenaga medis dan media ini, Oknum medis tersebut menegaskan, saya meminta kepada pj bupati sbb Andi Candra as adudin, apabila dalam waktu dekat ini hak kami belum juga di selesaikan sesuai surat kesepakatan bersama, maka kami akan menagih nya dengan cara kami sendiri,”tegas sumber tutup (MB-MR)