Raja Negeri Rutong : Masyarakat adat  tidak ingin berdiri berseberangan dengan hukum positif. 

oleh -98 Dilihat

Ambon.malukubarunews.com-Masyarakat adat tak boleh dipinggirkan dalam arus pembangunan hukum nasional. Namun  menggabungkan nilai-nilai lokal dengan sistem hukum negara bukan sekadar mimpi idealis tetapi kebutuhan nyata demi masa depan yang inklusif dan berkeadilan.

“Kami, masyarakat adat, tidak ingin berdiri berseberangan dengan hukum positif. Kami ingin hukum adat dan hukum negara bisa berjalan seiring dan juga saling mengisi serta  membawa manfaat langsung bagi masyarakat adat di seluruh Indonesia,” tutur Raja Rutong  Reza Maspaitella kepada sejumlah wartawan usai kegiatan pemberian penghargaan adat kepada tokoh nasional Rawamend.Selasa,22 April 2024

Disampaikan Reza ,Penghargaan tersebut, bukan hanya simbolik tapi menjadi penanda bahwa masyarakat adat menaruh harapan besar pada para pemangku kebijakan termasuk para pejabat negara untuk lebih mendengar dan merespons aspirasi dari akar rumput.”ujarnya

Menurutnya ,Itu bukan sekadar penghargaan simbolik  tetapi pengingat bahwa peran pejabat negara  termasuk wakil menteri hukum sangat dinanti . Kita ingin agar kebijakan ke depan lebih membumi, lebih inklusif,”

Perjuangan dari Rutong adalah gema dari seluruh negeri-negeri adat. Rutong, menurutnya, hanya satu titik awal dari gerakan kolektif yang lebih besar, yang ingin memastikan bahwa hukum nasional tak melupakan akar dan identitas bangsa.”,haturnya

Semangat dari Rutong juga  adalah semangat dari seluruh negeri adat. Ini bukan hanya tentang satu kampung, tapi tentang semua tanah adat yang hidup dan tumbuh di negeri ini. Mari kita terus jaga identitas dan martabat, sambil melangkah maju bersama,” jelasnya lagi oleh Reza

Dikatakannya hal tersebut  menjadi penanda penting dalam babak perjuangan masyarakat adat di tengah perubahan zaman. Di bawah kepemimpinan Raja Reza Maspaitella, Rutong tak sekadar menjadi penjaga tradisi, tapi juga pelopor dialog hukum yang menjunjung tinggi nilai keadilan, keberagaman, dan persatuan.”tutup Reza (MB-Ai)